Selasa 27 Jun 2023 23:21 WIB

Indef: Innovative Credit Scoring Penting Tingkatkan Akses Kredit

ICS meliputi data telekomunikasi, e-commerce, dan data digital footprints lainnya.

Red: Lida Puspaningtyas
Telur Asin Diamond merupakan UMKM binaan Kantor Cabang BRI Bekasi Juanda yang menjajakan  dagangan di Bazaar UMKM.
Foto: BRI
Telur Asin Diamond merupakan UMKM binaan Kantor Cabang BRI Bekasi Juanda yang menjajakan dagangan di Bazaar UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyampaikan pengembangan Innovative Credit Scoring (ICS) di Indonesia penting untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit.

"Akses kredit di Indonesia perlu ditingkatkan dengan memperhatikan kualitas kredit," ujar Aviliani dalam Diskusi Publik bertajuk Masa Depan Innovative Credit Scoring Pasca-UU P2SK di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Dia menjelaskan ICS merupakan penilaian kelayakan kredit dengan memanfaatkan data-data nonekonomi keuangan yang tersedia. Di antaranya data telekomunikasi, data e-commerce, dan data digital footprints lainnya.

Menurut dia, data ICS perlu terhubung dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga data dan informasi setiap debitur akan lebih komprehensif.