Rabu 28 Jun 2023 00:26 WIB

7 Makhluk yang Bertelur di Dalam Tubuh Manusia, Ini Tanda-Tanda Keberadaannya

Makhluk mikroskopis itu dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Kulit gatal (ilustrasi). Tungau biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang sehingga orang tidak menyadarinya sampai tanda muncul di tubuh.
Foto: www.freepik.com.
Kulit gatal (ilustrasi). Tungau biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang sehingga orang tidak menyadarinya sampai tanda muncul di tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada hal umum yang mungkin tidak Anda sadari, yaitu keberadaan ribuan makhluk mikroskopis yang merayap di dalam tubuh. Ada beberapa serangga yang sering memakan darah manusia sebelum bertelur di bawah kulit.

Walaupun banyak orang tidak mengkhawatirkannya, tetapi keberadaan makhluk mikroskopis itu dapat menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa. Ahli ekologi, ilmuwan konservasi, dan ahli entomologi di University of Gloucestershire, Profesor Adam Hart mengatakan banyak makhluk melihat menusia sebagai tempat potensial untuk menunjang kehidupannya, jadi tempat mereka berkembang biak.

Baca Juga

"Jika mereka menyebabkan kerusakan, maka kita menyebutnya parasit. Bertelur di dalam atau pada kita mungkin tampak menjijikkan, tetapi parasit adalah fakta kehidupan, terutama makhluk besar seperti kita," kata Hart dilansir The Sun, Rabu (28/6/2023).

Berikut adalah tujuh hama yang terkenal betah di tubuh, bahkan berkembang biak.

1. Kutu

Salah satu serangga yang paling umum hidup pada manusia adalah kutu. Kutu dapat ditemukan di tubuh dan rambut, yang memakan darah. Terkadang, telur kutu dapat ditemukan tepat di bawah kulit.

Kutu menyebar melalui kontak langsung dan dapat menyebabkan iritasi, infeksi, dan menularkan penyakit seperti tifus. Tanda-tanda Anda mengalami kutuan yang paling umum adalah serangga yang terlihat, gatal, kelenjar bengkak, mata berwarna merah muda, luka pada kulit kepala, leher, dan bahu.

2. Cacing pita

Makhluk yang panjangnya bisa mencapai lebih dari tujuh meter ini menyerang usus dan bertelur puluhan ribu telur. Saat menetas, mereka dapat menyebar ke seluruh tubuh, seperti paru-paru, hati, bahkan otak.

Orang sering tidak mengalami gejala, tetapi Anda mungkin melihat cacing di feses. Tanda-tanda lainnya termasuk, sakit perut, diare, merasa mual atau muntah, kehilangan nafsu makan atau nafsu makan meningkat, penurunan berat badan, sakit kepala, menguningnya kulit dan mata, batuk atau sesak napas, masalah penglihatan.

Beberapa obat dengan mudah membunuh cacing pita. Teknik pencegahan, termasuk sering mencuci tangan, memakai sepatu di tanah, hanya minum air kemasan di daerah berisiko tinggi, dan tidak makan daging sapi, babi, atau ikan air tawar mentah atau setengah matang.

3. Loa loa

Serangga lain yang terdengar agak seram adalah loa loa. Nama lainnya, cacing gelang. Cacing ini ditularkan ke manusia melalui lalat kuda.

Saat lalat menggigit, larva, atau belatung putih, masuk ke tubuh dan tumbuh di bawah kulit selama sekitar lima bulan. Loa loa melepaskan ribuan telur setiap hari, yang menyebar ke seluruh tubuh.

Kadang-kadang, cacing dapat terlihat bergerak di bawah kulit atau melintasi bola mata. Kondisi ini dikenal sebagai loiasis, yang dapat menyebabkan radang otak, koma, bahkan kematian.

Kebanyakan orang tidak mengalami gejala, tetapi Anda mungkin mengalami, yaitu pembengkakan karena gatal atau nyeri, cacing di mata, nyeri otot atau sendi, kelelahan. Cacing mata dapat diangkat dengan operasi, sedangkan infeksi lain dapat diobati dengan obat-obatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement