REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah pada 9 Dzulhijah 1444 Hijriyah yang bertepatan dengan 27 Juni 2023. Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan khutbah wukuf bertema "Padang Arafah, Padang Marifat, Sajadah Berhampar Berkah."
Dalam khutbahnya, Habib Ali Hasan menyampaikan bahwa manusia yang akan menjadi jamaah haji sejak masih menjadi janin dalam kandungan sudah mengucapkan talbiyah setiap datang bulan Dzulhijah.
"Jamaah wukuf, jamaah haji, para tamu Allah yang dimuliakan oleh Allah SWT. Ribuan tahun silam, Nabi Ibrahim Alaihissalam diperintahkan untuk mengumandangkan pangilan haji," kata Habib Ali Hasan saat Khutbah Wukuf di padang Arafah, Selasa (27/6/2023)
Habib Ali Hasan menceritakan bahwa Nabi Ibrahim Alaihissalam saat diperintah melakukan panggilan haji berkata kepada Allah SWT, "Suara saya tidak bisa sampai kepada mereka."
Kemudian, Allah SWT mengatakan kepada Nabi Ibrahim, "Cukup bagimu memanggil dan Aku yang akan menyampaikan dari atas Bukit Jabal Abi Qubais." Nabi Ibrahim Alaihissalam kemudian mengumandangkan panggilan haji sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT.
"Dikatakan, siapapun yang akan menjadi jamaah haji semenjak masih berbentuk janin di rahim ibunya, sudah mengucapkan talbiyah setiap datang bulan Dzulhijjah," ujar Habib Ali Hasan dalam khutbahnya.
Untuk diketahui, dalam Buku Tuntunan Manasik Haji Kementerian Agama, talbiyah menurut bahasa artinya pemenuhan, jawaban, pengabulan terhadap sebuah panggilan dengan niat dan ikhlas. Menurut istilah, talbiyah berarti ungkapan kalimat yang diucapkan untuk memenuhi panggilan Allah SWT dalam keadaan ihram haji atau umroh.
Labbaykallahumma labbayk, labbayka la syarika laka labbayk. Innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk. La syarika lak. (Artinya, aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu)
Ketika Nabi Ibrahim Alaihissalam diperintahkan melakukan panggilan haji, peristiwa itu didokumentasikan dalam Alquran Surat Al-Hajj Ayat 27.
وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya`tụka rijālaw wa 'alā kulli ḍāmiriy ya`tīna ming kulli fajjin 'amīq
Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, (Quran Surah Al-Hajj Ayat 27)
Terkait ayat ini riwayat Ibnu 'Abbas dari Jubair menerangkan bahwa tatkala Nabi Ibrahim Alaihissalam selesai membangun Ka'bah, Allah memerintahkan kepadanya, "Serulah manusia untuk mengerjakan ibadah haji."
Nabi brahim menjawab, "Wahai Tuhan, apakah suaraku akan sampai kepada mereka?" Allah berkata, "Serulah mereka, Aku akan menyam-paikannya."
Maka Nabi Ibrahim naik ke atas bukit Abi Qubais, lalu mengucapkan dengan suara yang keras, "Wahai sekalian manusia, se-sungguhnya Allah benar-benar telah memerintahkan kepadamu sekalian mengunjungi rumah ini, supaya Dia memberikan kepadamu surga dan melindungi kamu dari azab neraka, karena itu tunaikanlah olehmu ibadah haji itu."
Maka suara itu diperkenalkan oleh orang-orang yang berada dalam tulang sulbi laki-laki dan orang-orang yang telah berada dalam rahim perempuan, dengan jawaban, "Labbaika, Allahumma labbaika." Maka berlakulah talbiyah dengan cara yang demikian itu.