Rabu 28 Jun 2023 08:12 WIB

Stoltenberg Ingatkan NATO Jangan Remehkan Kekuatan Militer Rusia

NATO menyatakan siap menghadapi berbagai ancaman.

Sekretaris Jenderal Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, duduk di kokpit pesawat jet tempur F-2A Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) di Pangkalan Udara Iruma JASDF, di Sayama, Prefektur Saitama, Jepang, Selasa (31/1/2023).
Foto: EPA-EFE/KIMIMASA MAYAMA
Sekretaris Jenderal Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, duduk di kokpit pesawat jet tempur F-2A Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) di Pangkalan Udara Iruma JASDF, di Sayama, Prefektur Saitama, Jepang, Selasa (31/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG – Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengingatkan negara-negara anggota untuk tidak meremehkan kekuatan militer Rusia, menyusul pemberontakan kelompok tentara bayaran, Wagner. Di sisi lain, ia menegaskan kesiapan pasukan NATO berhadapan dengan Rusia. 

Maka, ia berencana mendorong agar negara anggota meningkatkan kekuatan dan kesiapan pasukan NATO menghadapi Rusia dan sekutu dekatnya, Belarusia dalam pertemuan pemimpin negara NATO di ibu kota Lithuania, Vilnius pada 11-12 Juli mendatang.

‘’Jadi, Moskow dan Minks, jangan salah paham juga mengenai kekuatan NATO membela sekutu kami menghadapi berbagai potensi ancaman apapun,’’ kata Stoltenberg dalam pertemuan delapan pemimpin negara NATO di Den Haag, Belanda, Selasa (27/6/2023). 

Presiden Lithuanian Gitanas Nausėda juga menyampaikan peringatan, negara-negara tetangganya harus mengahdapi bahaya lebih besar jika kelompok tentara bayaran, Wagner, menempatkan pembunuh berantainya di Belarusia. 

Meski demikian, menurut Stoltenberg masih terlalu dini menyimpulkan apa akan yang dilakukan pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin dan pasukannya atau mereka akan berakhir di Belarusia dalam status pengasingan. 

NATO sepakat, melihat pemberontakan Wagner pada akhir pekan lalu, maka aliansi mereka harus memperkuat kekuatan di wilayah timur untuk mengadang upaya Presiden Rusia Vladimir Putin memperluas perangnya. 

Merespons invasi Rusia terhadap Ukraina tahun lalu, NATO mengerahkan pasukan multinasional di Slovakia, Hungaria, Rumania, dan Bulgaria. Pasukan ini melengkapi pengerahan sama pada 2017 di negara Baltik dan Polandia. 

Invasi atas Ukraina juga membuat Swedia dan Finladia berkeinginan bergabung dengan NATO demi keamanan mereka. Finlandia sudah masuk sebagai anggota baru, sedangkan Swedia masih harus mendapatkan persetujuan Turki dan Finlandia. 

Stoltenberg ingin mendorong Turki segera meratifikasi proposal keanggotaan Swedia sebelum pertemuan di Vilnius. Sehari sebelumnya, Jerman menyatakan siap secara permanen menempatkan pasukan di Lithuania jika memang diperlukan. 

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement