REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sekitar 150 ribu pekerja migran Indonesia yang bekerja di Hong Kong bakal bisa memanfaatkan produk pinjaman dari BRI. Kepala Kantor BRI Hong Kong, Wisnu Pratama mengungkapkan, pihaknya kini tengah menyiapkan produk tersebut.
Menurut dia, BRI Hong Kong selama ini bergerak dengan memberi dukungan pada sektor trading dan layanan remitansi. "Saat ini kami tengah menyiapkan diri untuk juga menjadi money lender," ujar dia di Hong Kong, Selasa (27/6/2023). Dia menargetkan, layanan pinjaman untuk para pekerja Migran Indonesia itu bisa mulai dijalakan sekitar Agustus 2023.
Produk ini, kata Wisnu, disiapkan untuk membantu para pekerja migran Indonesia yang selama ini disasar pinjaman-pinjaman online dengan rate tinggi. BRI Hong Kong, menurut dia, akan merancang supaya produk pinjaman ini bisa menarik minat para pekerja migran Indonesia.
Wisnu menggambarkan, produk tersebut akan dijalankan dengan persyaratan berupa jaminan. Pekerja migran yang bisa menikmatinya adalah mereka yang memiliki rekening bank di Indonesia dengan jumlah saldo tertentu. Akun di bank tersebut kemudian akan jadi jaminan untuk pinjamannya.
Dia memperkirakan, produk pinjaman tersebut akan lebih bernuansa kredit konsumtif. "Mereka selama ini banyak meminjam untuk beli alat elektronik, atau motor, bagi keluarganya di kampung," Kata Wisnu.
Saat ini, dia mengungkapkan, BRI Hong Kong memiliki custumer base sekitar 15 ribu pekerja migran. Dari jumlah tersebut, dia menargetkan di quarter keempat tahun ini bisa menyalurkan pinjaman senilai 1 juta dolar Hong Kong (setara sekitar Rp 1,8 miliar). Sedangkan plafon pinjaman yang bakal diluncurkannya itu di kisaran Rp 25 juta.
Untuk menjalankan semua layanan, saat ini BRI Hong Kong diperkuat sekitar sepuluh personel. Untuk melayani para pekerja migran Indoensia, di Hong Kong, pihaknya menyiapkan lima konter.