REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Aksi kemanusiaan kepada pengungsi Timor Timur yang berada di daerah Tuapukan, KKupang Timur, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dilakukan. Koordinator Srikandi Provinsi NTT, Raeda Kusrorong, menuturkan, aksi kemanusiaan itu meliputi pemberian bantuan paket bingkisan, motivasi kepada warga, serta berbagai kegiatan sosial lainnya.
Paket sembako tersebut berisi bahan makanan pokok seperti beras hingga telur, serta kebutuhan sehari-hari yang sangat dibutuhkan oleh mereka.
"Srikandi Ganjar wilayah NTT kali ini melakukan aksi kemanusiaan berupa bantuan sembako," kata Raeda, seperti dilansir pada Rabu (28/6/2023).
Raeda mengemukakan pihaknya tidak hanya memberikan bantuan materi, namun juga memberikan motivasi dan semangat kepada warga pengungsi. Melalui kata-kata penuh inspirasi, Raeda mengajak mereka untuk tetap tegar dan berharap pada masa depan yang lebih baik. "Kami juga memotivasi masyarakat untuk lebih maju kedepannya," ujar dia.
Pengungsi Timor Timur telah mengalami tantangan yang mengharukan dan sulit setelah mengungsi akibat situasi yang tak stabil di wilayah mereka. Namun, kehadiran Srikandi NTT yang dalam kegiatan ini berkolaborasi komunitas Army NTT, turut memberikan harapan baru bagi mereka.
"Pengungsi Timor Timur mengungsi di sini penghasilan mereka itu belum seberapa, jadi mereka harus dibantu dari bantuan dan lain-lain," ucap Raeda.
Acara ini dihadiri para pengungsi Timor Timur yang terlihat terharu dan bersemangat dengan kehadiran kelompok relawan tersebut. Mereka menerima bantuan dengan penuh rasa syukur dan mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan.
Salah seorang pengungsi, Sujan Ximenes (53 tahun) menceritakan pengungsiannya telah dilakukan sejak 1999, karena wilayah mereka yang tidak stabil. Sujan mengaku senang atas bantuan yang diberikan oleh Srikandi Ganjar, serta berharap bantuan terus diberikan.
Saat ini, pemerintah juga terus memperhatikan situasi di sana. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bahkan telah mempersiapkan lahan relokasi untuk warga eks Timor Timur (Timtim) yang bermukim di wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terkait rencana relokasi, Kementerian ATR/BPN sudah melaksanakan survei Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) dan peninjauan lapangan pada Senin (21/3/2023) terkait data awal sebaran warga eks Timor Timur di 10 desa di Kecamatan Amabi Oefeto dan Kupang Timur sebanyak 3.759 Kepala Keluarga (KK).
"Prioritas survei dilakukan pada warga eks Timtim yang menempati tanah aset pemerintah, TNI, dan HGB (Hak Guna Bangunan) yang berada di Desa Tuapukan dan Kelurahan Naibonat," ujar Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Hukum Adat Adli Abdullah, demikian seperti dilansir dari Antara.