REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Masyarakat Indonesia tidak bisa terlepas dari satu makanan tradisional, yaitu tempe. Tempe adalah kedelai fermentasi tradisional yang kaya akan protein, daya cerna, vitamin B12, dan bermanfaat bagi mikrobiota usus.
Tempe memiliki jumlah dan kualitas protein yang hampir sama dengan daging sapi. Namun, harga tempe jauh lebih murah dibandingkan daging sapi. Tempe bisa dimakan sebagai camilan atau makanan utama. Agar manfaat tempe lebih nyata terasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli tempe.
Co-founder Indonesia Tempe Movement Wida Winarno mengatakan hal pertama yang Anda lakukan adalah periksa kondisi fisik tempe. “Pertama kita pegang dulu. Kalau masih anget, berarti masih baru,” kata Wida di Fairmont Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Setelah memeriksa kondisi fisik lalu bisa dicium wanginya. Menurut Wida, tempe yang bagus memiliki wangi khas tempe, tidak menyimpang. Kemudian saat sudah dipotong, periksa kembali kondisi tempe. Pastikan kondisinya tidak tercampur dengan kacang-kacang lain.
“Saat sampai rumah dipotong. Semakin dikit campurannya semakin bagus karena takutnya kulit arinya banyak tercampur atau dicampurkan kacang-kacang untuk mengisi saja, bukan yang direncanakan. Bahkan kardus pun dicampur walaupun aku belum pernah ketemu,” ujarnya.
Sementara itu, Chef de Cuisine Restoran 1945 Fairmont Vicko Hadisatrya mengatakan untuk selalu memeriksa tekstur tempe. Dia menganjurkan agar memilih tempe dengan tekstur yang keras dan kering. “Jangan pilih yang lembek dan berair. Lihat dari teksturnya apakah saat dipencet dia masih keras atau lembek. kalau yang bagus keras dan kering,” ucapnya.