REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Perjalanan hidup mantan petinju kelas berat Mike Tyson penuh warna. Namun riwayatnya penuh dengan catatam hitam mulai dari gemar narkoba hingga bermain banyak perempuan. Tyson juga pernah jatuh miskin terlilit hutang.
Namun Tyson selalu punya cara untuk bangkit dan berubah menjadi lebih baik, khususnya bangkit dari keterpurukan ekonomi. Bisnis ganjanya yang mengantarkannya kembali banyak uang.
Pada 2017, Tyson yang dikenal dengan sebutan Si Leher Beton mendirikan Tyson Rench, di Death Valley, California. Di sana Tyson memiliki lahan ganja seluar 40 hektar. Dari bisnisnya itu, Tyson bisa mendapatkan pemasukan sekitar Rp 10 miliar per bulan.
Produk ganja yang diproduksi Tyosn bahkan sudah tersebar ke-24 negara bagian Amarika. Tyson pernah menjual 1,8 ton ganja ke Amerika Utara.
Di Amerika penjualan ganja memang tidak dilarang alias legal. Karenanya bisnis Tyson berkembang dan membuat dia selalu keluar dari keterpurukan ekonomi. Ia selalu menjadi pria kaya raya.
Tyson pernah dipenjara pada 1992 saat dia berada di puncak kariernya. Ia terlibat pemerkosaan terhadap kontestas miss black Amerika, Deshiree Washington. Di dalam penjara, Tyson mengalami perubahan.
Namun sebelum berubah, sifat nakalnya berlanjut di dalam penjara. Ia menghamili petugas lapas. Setelah bebas pada 1995, Tyson kembali ke dunia tinju dan kembali juara kelas berat WBC pada 1996 mengalahkan Franco Bruno.