Rabu 28 Jun 2023 09:49 WIB

Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin Telah Tiba di Belarusia

Alexander Lukashenko mengonfirmasi Prigozhin telah berada di Belarusia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin telah tiba di Belarusia pada Selasa (27/6/2023).
Foto: AP
Pemimpin tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin telah tiba di Belarusia pada Selasa (27/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Pemimpin tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin telah tiba di Belarusia pada Selasa (27/6/2023). Pengasingan pria berusia 62 tahun itu adalah bagian dari kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan singkat di Rusia.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengonfirmasi Prigozhin telah berada di Belarusia. Menurut Lukashenko, pemimpin dan beberapa pasukan Wagner dipersilakan untuk tinggal untuk beberapa waktu dengan biaya sendiri.  Dia mengatakan, beberapa pejuang Wagner sekarang berada di wilayah Luhansk di Ukraina timur yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia September lalu.

Baca Juga

Prigozhin tidak terlihat lagi sejak Sabtu (24/6/2023), ketika dia melambai kepada para simpatisan dari sebuah kendaraan di selatan kota Rostov, Rusia. Menurut data dari FlightRadar24, sebuah jet pribadi yang diyakini miliknya terbang dari Rostov ke pangkalan udara di barat daya ibu kota Belarusia, Minsk.

Sementara itu, Moskow mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk pasukan Wagner yang bertempur di Ukraina untuk menyerahkan senjata berat ke militer Rusia. Prigozhin mengatakan, langkah seperti itu direncanakan sebelum batas waktu 1 Juli bagi para anggotanya untuk menandatangani kontrak untuk bertugas di bawah komando militer Rusia.

Pihak berwenang Rusia juga mengatakan pada Selasa, bahwa telah menutup penyelidikan kriminal atas pemberontakan tersebut. Pemerintah tidak mendesak adanya tuduhan pemberontakan bersenjata terhadap Prigozhin atau para pengikutnya.

Prigozhin dan para pejuangnya menghentikan pemberontakan pada Sabtu, kurang dari 24 jam setelah dimulai. Tindakan itu tidak lama setelah Putin berbicara di saluran televisi nasional, mencap para pemimpin pemberontakan yang tidak disebutkan namanya sebagai pengkhianat.

Tuduhan melakukan pemberontakan bersenjata bisa dihukum hingga 20 tahun penjara. Pelarian Prigozhin dari penuntutan, setidaknya atas tuduhan pemberontakan bersenjata, sangat kontras dengan perlakuan Moskow terhadap para pengkritiknya, termasuk yang melakukan protes anti-pemerintah di Rusia. Banyak tokoh oposisi telah dihukum dengan hukuman yang lama di koloni hukuman yang terkenal keras.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement