Rabu 28 Jun 2023 11:04 WIB

Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah

Sewaktu masuk karantina, kamar Ali Sadikin bersebelahan dengan Buya Hamka.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Partner
.
Foto: network /Ani Nursalikah
.

Mantan<a href= gubernur Jakarta Ali Sadikin. Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah. Foto: Dok. Republika" />
Mantan gubernur Jakarta Ali Sadikin. Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah. Foto: Dok. Republika

MAGENTA -- Ali Sadikin atau akrab disapa Bang Ali adalah mantan gubernur Jakarta. Lelaki kelahiran Sumedang, 7 Juli 1926 itu menjadi orang nomor satu di Jakarta pada 1966 hingga 1977. Dua periode ia membangun Jakarta.

Pada 1973 Ali Sadikin diajak istrinya Nani Arnasih untuk menunaikan ibadah haji. Bang Ali tidak bisa menolak karena ia sadar semasa remaja tidak pernah mendapatkan kesempatan pergi ke tanah suci.

BACA JUGA: Cerita Gubernur Ali Sadikin Tampar Sopir Truk Ugal-ugalan dan Digaji Rp 9.500

.

Saking inginnya berangkat haji bersama suami, Nani sengaja menciptakan suasana di rumah dengan banyak buku-buku agama agar Bang Ali bisa memperdalam agama.

"Istri saya memesan kaset pelajaran sembahyang dari Abdul Chaer Saleh, guru ngaji dan dai asal Sumbawa yang tinggal di Bogor tapi sering datang di Jakarta," cerita Bang Ali dalam buku Ali Sadikin Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi oleh Ramadhan KH.

Nani memesan lagi dua kaset pelajaran sembahyang. Satu untuk Ali Sadikin dan satunya lagi dikirimkan untuk anak-anaknya yang berada di Australia.

BACA JUGA: Hukum Jual-Beli Daging Kurban, Bolehkah?

Sewaktu masuk karantina, kamar Ali Sadikin bersebelahan dengan Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau akrab disapa Buya Hamka. Hamka adalah orang yang berani mengkritik kebijakan Gubernur Ali Sadikin melalui tulisannya.

Pada 1973, ada dua sampai tiga kali Hamka menulis kritik mengenai judi dan soal kuburan serta usulnya agar tempat WTS (Wanita Tunasusila) disisihkan.

"Membaca tulisannya itu saya meneleponnya, lalu mengundangnya jika tidak keberatan untuk bertemu dengan saya. Maka, Buya datang menemui saya. Lalu, kami bertukar pikiran. Dan saya menerima usulnya mengenai WTS itu," kenang Bang Ali di buku setebal 614 halaman itu.

BACA JUGA: Makanan Khas Idul Adha: Resep Gulai Kambing Nikmat tanpa Santan

Menurut Bang Ali, Buya Hamka...


Menurut Bang Ali, Buya Hamka Bijaksana

Mantan gubernur Jakarta Ali Sadikin. Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah. Foto: Dok. Republika
Mantan gubernur Jakarta Ali Sadikin. Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah. Foto: Dok. Republika

Menurut Bang Ali, Buya Hamka arif dan bijaksana. Kalau bicara dengannya terasa enak. Buya Hamka tidak pernah bicara di depan saya, bahwa "ini tidak benar, ini salah", melainkan memberikan pemikiran-pemikiran secara langsung.

Sewaktu di karantina menjelang naik haji, setiap pagi dan sore hari Bang Ali mendengar Buya Hamka membaca Alquran.

BACA JUGA: Kocak, Cerita Pak AR Nasihati Jamaah Haji yang BAB di Wastafel

.

"Bapak ini pagi-pagi baca Alquran, sore baca Alquran. Hebat! Mengapa?" tanya Ali Sadikin.

Buya Hamka tersenyum lebar, “Saya juga tidak tahu apa sebabnya."

Lalu Bang Ali bertanya lagi, "Sudah berapa kali Buya naik haji?"

"Tujuh kali. Sebenarnya wajib itu cuma satu kali," kata Buya Hamka.

Ali Sadikin menyambung, "Mudah-mudahan saya mendapat perasaan seperti Buya. Saya akan coba menghayatinya."

Pada Desember 1974, Ali Sadikin, istri, dan didampingi seorang ipar berangkat menunaikan rukun Islam yang kelima. Keberangkatan Bang Ali ke Tanah Suci saat itu menjadi pertanyaan. Apakah Ali Sadikin pergi ke Makkah bukan karena sebagai 'haji politik'?

BACA JUGA: Pesan Buya Hamka: Jangan Buat Diri Merana karena Penyakit Jiwa

Bang Ali haji politik? Buya Hamka menjawab...


Bang Ali Haji Politik?

Mantan gubernur Jakarta Ali Sadikin. Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah. Foto: Dok. Republika
Mantan gubernur Jakarta Ali Sadikin. Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah. Foto: Dok. Republika

Pertanyaan itu disampaikannya kepada Buya Hamka. Tentang ini Buya Hamka menjawab, "Mengenai batin manusia hanya Tuhan yang tahu. Tetapi kalau Ali Sadikin disebut haji politik, saya rasa tidak." Begitu Buya berkata.

Dalam kesempatan naik haji tersebut, Ali Sadikin juga memperhatikan jamaah Indonesia. Sejak jamaah itu bersiap-siap untuk berangkat ke Jeddah, lalu dari Jeddah ke Mekkah dan seterusnya.

BACA JUGA: Cerita Lucu Ketika Buya Syafii Tegur Pak AR karena Banyak Merokok

.

Ali Sadikin memeriksa dengan cermat persiapan administratif, persiapan di sini, dan keadaan yang sebenarnya sampai di sana. "Saya perhatikan akomodasi jamaah, segala macam kekurangan mereka, perawatan, kesehatan mereka, dan sebagainya."

Dalam pemeriksaannya, Ali Sadikin menemukan orang-orang yang menggeletak di kamar yang sempit, pengap, kurang air, jauh dari sehat, darurat sekali tempat buang hajatnya, ditipu orang, dan serba kesulitan lainnya. Pengamatan itu dijadikan modal untuk dirundingkan di Jakarta.

Pengalaman menyenangkan bagi Bang Ali saat menunaikan ibadah haji adalah bisa masuk ke dalam Ka'bah. Maklum, Ali Sadikin merupakan tamu dari seorang pangeran.

BACA JUGA: Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat

"Luar biasa! Saya sangat bersyukur, bahwa saya mendapatkan kesempatan ini. Sembahyang empat kali di dalam Ka'bah itu, mengarah ke Utara, Barat, Selatan, Timur, ke empat arah," kata Ali Sadikin.

Di dalam Ka'bah Ali Sadikin berdoa, semoga mabrur ibadahnya dan bisa naik haji lagi. Bagi Ali Sadikin, pengalaman naik haji membawanya untuk selalu bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya.

Ali Sadikin pulang dengan rambut agak gondrong karena sebulan di Saudi tidak pernah potong rambut. Waktu turun dari pesawat ia disambut banyak orang, keluarga, karyawan-karyawan DKI, dan juga menteri dalam negeri Amirmachmud. (MHD)

BACA JUGA:

Kamu Perlu Tahu, Mitos-Mitos Soal Kolesterol

Idul Adha 2023 Dirayakan Berbeda, Ingat Petuah Bijak Buya Hamka Ini

Kocak, Pak AR Lulus Bikin SIM Meski Motor Dituntun Saat Praktik

Apa Hukum Menunaikan Ibadah Haji Non-Kuota atau di Luar Prosedur Resmi?

On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya

Mengapa Upacara Tujuh Bulanan Orang Betawi Harus Baca Surat Yusuf?

sumber : https://magenta.republika.co.id/posts/225428/cerita-gubernur-ali-sadikin-naik-haji-dan-sholat-di-dalam-ka-bah
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement