REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Israel telah melayangkan surat panggilan kepada duta besar Ukraina untuk negara tersebut, Yevgen Korniychuk, Selasa (27/6/2023). Korniychuk akan diminta mengklarifikasi tuduhannya yang menyebut pemerintahan Israel saat ini pro-Rusia.
"Mengingat pernyataannya yang berulang kali menentang kebijakan Israel, Duta Besar Ukraina Yevgen Korniychuk telah dipanggil untuk klarifikasi yang akan dilakukan di kementerian luar negeri pada 3 Juli (2023)," kata Kemenlu Israel dalam pernyataannya, dikutip laman Al Arabiya.
Kemenlu Israel mengungkapkan, Pemerintah Israel terus memajukan kerja sama dengan Ukraina seperti yang disepakati kedua negara. Oleh karena itu, Israel menyayangkan adanya tuduhan miring dari Korniychuk. “Perilaku duta besar tidak membantu,” ungkap Kemenlu Israel.
Pada Ahad (25/6/2023) lalu, Kedutaan Besar (Kedubes) Ukraina untuk Israel merilis pernyataan yang menuduh bahwa pemerintahan Israel saat ini memilih jalur kerja sama erat dengan Rusia. “Pimpinan Israel, bersembunyi di balik hasutan verbal tentang kenetralan mereka (meskipun tidak lagi menyembunyikannya) secara aktif menjalin hubungan dengan Federasi Rusia. Pada kenyataannya, di lapangan, apa yang disebut 'netralitas' Pemerintah Israel adalah posisi pro-Rusia yang jelas,” kata Kedubes Ukraina.
“Kami mendesak pemerintah Israel untuk mengubah posisinya dan mendukung Ukraina dengan cara defensif, untuk mendukung kebebasan dan tatanan dunia yang demokratis,” tambah Kedubes Ukraina.
Pernyataan Kedubes Ukraina tersebut muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Oleksii Reznikov melakukan percakapan via telepon dengan Menhan Israel Yoav Gallant. Reznikov menggambarkan diskusinya dengan Gallant produktif.
“Kami membahas situasi saat ini di lapangan dan perspektif proyek untuk melindungi warga Ukraina dari ancaman udara. Drone Iran menimbulkan ancaman keamanan bagi kedua negara kita. Kami mengandalkan bantuan Israel untuk melawannya,” kata Reznikov dalam sebuah pernyataan.