Rabu 28 Jun 2023 14:56 WIB

Panji Gumilang Yakin Wanita Bisa Jadi Khatib Jumat

Panji berpendapat rencana menjadikan wanita khatib sesuai koridor agama.

Rep: Andrian Saputra / Red: Teguh Firmansyah
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang menyapa jurnalis saat tiba di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023). Panji Gumilang memenuhi panggilan tim investigasi bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hal tersebut guna mengklarifikasi sejumlah isu kontroversial yang kini tengah viral terkait pondok pesantren di Indramayu tersebut.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang menyapa jurnalis saat tiba di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2023). Panji Gumilang memenuhi panggilan tim investigasi bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Hal tersebut guna mengklarifikasi sejumlah isu kontroversial yang kini tengah viral terkait pondok pesantren di Indramayu tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pimpinan Ma'had Al Zaytun, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang mengaku akan merealisasikan rencananya menjadikan pelajar putri di Ma'had Al Zaytun sebagai khatib sholat Jumat. Hal ini disampaikan Panji Gumilang (PG) dalam program Kick Andy Double Check yang disiarkan oleh salah satu televisi swasta. 

Panji Gumilang menilai tidak ada salahnya perempuan menjadi khotib Jumat. Kendati banyak yang mengkritisi menyatakan hal tersebut salah. Ia yakin hal tersebut bisa terlaksana.

Baca Juga

"Saya yakin bisa. Pemikiran itu boleh, mereka mengatakan pemikiran kita salah. Silakan. Tapi ini yang kita katakan, ini manusia yang punya hak untuk hidup dan beragama dan menjadi katakan khotib, apa salahnya.  Saya baru bercita-cita itu saya umumkan 'siap-siap wahai anak-anakku engaku akan jadi khotib baik yang perempuan, baru akan," kata Panji Gumilang. 

Panji menegaskan rencananya untuk menjadikan perempuan di Al Zaytun sebagai khotib dalam rangkaian sholat Jumat akan terlaksana. Menurutnya kaum perempuan harus mendapatkan hak untuk menjadi Khotib.

"(Gagasan ini belum anda laksanakan?) Belum tapi akan saya laksanakan, (setelah ribut-ribut ini Anda tetap laksanakan?) saya laksanakan, itu hak asasi. Jadi yang memberi pesan keagamaan itu jangan laki-laki saja. Wanita juga harus diberi hak untuk menyampaikan di mimbar," kata Panji Gumilang menjawab pertanyaan wartawan Andi F Noya. 

Menurut PG rencananya untuk menjadikan perempuan sebagai khatib Jumat sejalan dengan koridor agama. Ia pun membolehkan bila ada yang berpendapat bahwa apa yang dilakukannya adalah sebagai upaya membela dan memberikan hak kaum perempuan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement