REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pimpinan Ma'had Al Zaytun, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang mengaku akan merealisasikan rencananya menjadikan pelajar putri di Ma'had Al Zaytun sebagai khatib sholat Jumat. Hal ini disampaikan Panji Gumilang (PG) dalam program Kick Andy Double Check yang disiarkan oleh salah satu televisi swasta.
Panji Gumilang menilai tidak ada salahnya perempuan menjadi khotib Jumat. Kendati banyak yang mengkritisi menyatakan hal tersebut salah. Ia yakin hal tersebut bisa terlaksana.
"Saya yakin bisa. Pemikiran itu boleh, mereka mengatakan pemikiran kita salah. Silakan. Tapi ini yang kita katakan, ini manusia yang punya hak untuk hidup dan beragama dan menjadi katakan khotib, apa salahnya. Saya baru bercita-cita itu saya umumkan 'siap-siap wahai anak-anakku engaku akan jadi khotib baik yang perempuan, baru akan," kata Panji Gumilang.
Panji menegaskan rencananya untuk menjadikan perempuan di Al Zaytun sebagai khotib dalam rangkaian sholat Jumat akan terlaksana. Menurutnya kaum perempuan harus mendapatkan hak untuk menjadi Khotib.
"(Gagasan ini belum anda laksanakan?) Belum tapi akan saya laksanakan, (setelah ribut-ribut ini Anda tetap laksanakan?) saya laksanakan, itu hak asasi. Jadi yang memberi pesan keagamaan itu jangan laki-laki saja. Wanita juga harus diberi hak untuk menyampaikan di mimbar," kata Panji Gumilang menjawab pertanyaan wartawan Andi F Noya.
Menurut PG rencananya untuk menjadikan perempuan sebagai khatib Jumat sejalan dengan koridor agama. Ia pun membolehkan bila ada yang berpendapat bahwa apa yang dilakukannya adalah sebagai upaya membela dan memberikan hak kaum perempuan.