REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asabri (Persero) melaksanakan rapat umum pemegang saham pengesahan laporan keuangan audited 2022. Berdasarkan tersebut, Asabri mencatat perbaikan kinerja keuangan yang signifikan.
Pada 31 Desember 2022, jumlah aset senilai Rp 38,31 triliun, tumbuh 13,17 persen dibandingkan dengan jumlah aset per 31 Desember 2021. Selain pemulihan aset investasi yang selektif, pertumbuhan aset tersebut juga ditopang adanya pengakuan piutang premi Unfunded Past Service Liability (UPSL) oleh Menteri Keuangan senilai Rp 4,55 triliun yang sebagian telah dibayarkan pada 2022 sebesar Rp 2,27 triliun.
Dampaknya, meskipun ekuitas per 31 Desember 2022 masih dalam kondisi minus Rp 1,58 triliun, namun mengalami kenaikan 69,86 persen dibandingkan dengan posisi ekuitas akhir 2021 sebesar minus Rp 5,24 triliun, dan secara konsisten membaik dari posisi ekuitas 2020 sebesar minus Rp 13,3 triliun.
Kemampuan perseroan memenuhi kewajiban kepada peserta juga semakin solid. Hal ini terlihat dari rasio likuiditas yakni perbandingan aset lancar dan kewajiban lancar yang mengalami perbaikan yakni sebesar 529,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 383,31 persen.
Demikian juga rasio kecukupan investasi yakni rasio nilai aset investasi terhadap besar cadangan sebesar 87,51 persen, naik dari 2021 sebesar 60,98 persen.
Terkait layanan pembayaran dana pensiun, Asabri telah menyalurkan dana pensiun kepada lebih dari 464 ribu peserta pensiun. Pada 2022 total pembayaran Dana pensiun dari APBN sebesar Rp16,09 triliun yang dibayarkan setiap bulan dan disalurkan melalui 14 mitra bayar di seluruh Indonesia.
Selain itu, Asabri telah membayarkan klaim manfaat tunjangan hari tua sebesar Rp 1,48 triliun, manfaat jaminan kecelakaan kerja sebesar Rp63,77 miliar dan manfaat jaminan kematian sebesar Rp 211,90 miliar.
Pembayaran telah dilakukan secara tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tertib administrasi.
Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono mengatakan perbaikan kinerja keuangan yang signifikan tersebut tidak terlepas dari dukungan kuat dan supervisi dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN, yang menjadi landasan penting bagi penetapan kebijakan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan.
"Peran pengawasan Dewan Komisaris turut menjadi faktor penguat dalam proses perbaikan kinerja keuangan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2023).
Komisaris Utama Fary Djemy Francis berkomitmen untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan melalui pengawasan dan pemberian advice, dengan fokus pada peningkatan solvabilitas perusahaan minimal sesuai ketentuan yang berlaku, menjaga likuiditas antara lain dengan capaian yield investasi yang optimal, meningkatkan aset produktif, penyempurnaan penerapan teknologi untuk meningkatkan layanan dan administrasi, dan realisasi pemulihan aset.
Kinerja operasional Asabri terjaga melalui perbaikan sisi layanan, operasional, teknologi dan sumber daya manusia. Inovasi layanan Asabri diwujudkan peluncuran aplikasi autentikasi digital “ASABRI STAR” bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 ASABRI 1 Agustus 2022.