Rabu 28 Jun 2023 15:43 WIB

Harga Daging Ayam di Kota Depok Meroket Jadi Rp 60 Ribu per Ekor

Menyambut Idul Adha, harga ayam dari Rp 35 ribu per ekor menjadi Rp 60 ribu per ekor.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pedagang daging ayam menunggu pembeli di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang daging ayam menunggu pembeli di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Harga daging ayam potong yang diperjualbelikan di pasar tradisional Kota Depok, Jawa Barat, mencapai Rp 60 ribu per ekor. Harga itu naik daripada biasanya yang hanya Rp 35 ribu per ekor. "Harga daging ayam sekarang ini lagi tinggi mencapai Rp 60 ribu satu ekor," kata pedagang ayam potong Widodo di Pasar Kemiri Muka, Kota Depok, Rabu (28/6/2023).

Widodo menjelaskan kenaikan harga daging ayam disebabkan permintaan tinggi menjelang Idul Adha 1444 Hijriyah. Padahal, biasanya harga ayam di kisaran Rp 35 ribu per ekor. Kenaikan harga daging ayam sudah terjadi dua pekan terakhir.

Hal yang sama dikatakan Muzaki, pedagang daging ayam potong lainnya. Meroketnya harga daging ayam sangat drastis dan membuat para pembeli daging ayam sampai mengeluh. "Kenaikan harga cukup drastis. Harapannya bisa normal secepatnya. Harga yang sekarang sudah melambung, banyak pembeli mengeluh," ujar Muzaki.

Dia mengakui, harga daging ayam khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha memang mengalami kenaikan. Apalagi, momentum Lebaran setahun sekali menjadi salah satu pemicu meningkatnya harga jual daging ayam di pasar. "Pembeli sama saja ya, pasti ada yang beli buat Lebaran, walaupun harganya mahal," ucap Muzaki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement