REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT Pertamina Patra Niaga menambah stok elpiji bersubsidi 3 kilogram sebanyak 45.920 tabung di Sulawesi Tengah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat pada momen Idul Adha 1444 Hijriah.
"Penambahan stok dilakukan untuk menjaga keandalan pasokan supaya masyarakat tidak kesulitan memperoleh elpiji," kata Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw melalui keterangan tertulisnya di Palu, Rabu (28/6/2023).
Fahrougi menjelaskan, penambahan kuota diberikan sesuai permintaan pemerintah daerah (Pemda) setempat. Masyarakat diminta tidak panik karena pasokan sangat memadai.
"Elpiji 3 kilogram disubsidi pemerintah hanya bagi rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran, sehingga perlu pengawasan dari berbagai pihak dalam pendistribusian," ujarnya.
Menurut data Pertamina Regional Sulawesi, terdapat sekitar 40 agen penugasan khusus elpiji bersubsidi dan 5.460 pangkalan resmi yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Sulteng.
Selain penambahan stok, Pertamina juga sedang melakukan pencocokan data konsumen yang terdaftar sebagai penerima produk bersubsidi pada program subsidi tepat yang tahapannya mulai berjalan sejak April 2023 di seluruh Indonesia. Pembelian elpiji nantinya tidak seperti transaksi pembelian bahan bakar minyak BBM) di SPBU menggunakan kode Quick Response (QR), melainkan menunjukkan KTP-el dan kartu keluarga (KK) yang telah terdaftar dalam data penasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE).
"Kami selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Di momen hari besar keagamaan seperti ini tentu intensitas masyarakat memasak meningkat dua kali lipat sebagaimana pengalaman sebelumnya, sehingga perlu dilakukan penambahan stok," ucap Fahrougi.
Ia mengatakan, selain Sulteng, daerah lain di Sulawesi juga mendapat penambahan kuota. Di antaranya Provinsi Sulawesi Selatan berjumlah 242.200 tabung, Sulawesi Tenggara 61.400 tabung, Sulawesi Barat 22.400 tabung, Sulawesi Utara 45.360 tabung, dan Gorontalo 40.680 tabung.