REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta kejelasan keanggotaan mereka di NATO pada pertemuan aliansi Juli mendatang. Paling tidak ini kedua kalinya Zelenskyy mendesak sikap tegas NATO apakah negaranya akan segera menjadi anggota setelah perang usai.
Dalam pidato di parlemen memperingati Hari Konstitusi, ia meminta pemimpin negara NATO berhenti berpikir mengenai reaksi Rusia ketika Ukraina menjadi anggota baru. Apalagi, kata dia, para pemimpin militer dan politik adalah para bandit.
Ia menyampaikan harapannya terkait pertemuan tingkat tinggi NATO pada 11-12 Juli mendatang di Vilnius, Lithuania setelah berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda dan Presiden Lithuanian Gitanas Nauseda.
‘’Kami mengerti, tak bisa menjadi anggota NATO selama perang berlangsung. Namun, kami perlu yakin juga setelah perang usai kami bisa menjadi anggota,’’ kata Zelenskyy, Rabu (28/6/2023). Ukraina perlu sinyal yang jelas setelah perang masuk anggota NATO.
Zelenskiy menegaskan, Kiev juga butuh jaminan keamanan pada pertemuan itu, demi melindungi Ukraina hingga diterima menjadi anggota baru. Duda menyatakan Polandia dan Lithuania melakukan semua yang bisa ditempuh membantu Ukraina.
Polandia dan Lithuania menjadi pendukung kuat Ukraina agar menjadi bagian dari NATO. Lithuania bahkan membeli sistem pertahanan udara NASAMS dari perusahaan Norwegia untuk Ukraina. ‘’Kami membahas isu ini dengan para sekutu kami,’’ jelas Duda.
Hambatan masuk
Negara-negara besar anggota NATO seperti AS dan Jerman khawatir dengan menerima Ukraina menyeret mereka pada perang aktif dengan Rusia. ‘’Sejumlah negara dan pemimpin dunia, sayangnya menimbang Rusia dalam membuat keputusan soal kami,’’ kata Zelenskyy.
Ia mengeluhkan sikap Barat tersebut.’’Ini bisa disebut absurd dan membatasi kedaualtan sebab Ukraina yakin Rusia mestinya tak takut jika Ukraina menjadi anggota NATO.’’ Ia menegaskan, pihaknya tak akan berdamai dengan Rusia hingga perang usai.
Sejumlah anggota NATO kini memikirkan mengenai keberadaan pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin di Belarusia. Ia mengasingkan diri setelah mengakhiri pemberontakan singkat terhadap Moskow. Wagner bisa merelokasi diri ke Belarusia.
‘’Kehadiran Wagner di Belarusia mestinya menjadi tanda, NATO mesti memperhatikan masalah ini dengan serius,’’ kata Presiden Lithuania Nauseda. Duda menegaskan, Polandia akan memperketat keamanan di perbatasan dengan Belarusia.