Kamis 29 Jun 2023 07:15 WIB

Sholat Id Bersama Jokowi, Warga Penuhi Gedung Agung Yogyakarta 

Jokowi menempati shaf atau barisan paling depan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Joko Widodo melaksanakan shalat Idul Adha 1444 Hijriyah bersama warga di Halaman Gedung Agung atau Istana Negara Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Kamis (29/6/2023).
Foto: Tangkapan layar
Presiden Joko Widodo melaksanakan shalat Idul Adha 1444 Hijriyah bersama warga di Halaman Gedung Agung atau Istana Negara Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Kamis (29/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H di Halaman Gedung Agung atau Istana Negara Yogyakarta, Kamis (29/6/2023). Warga pun memenuhi halaman tersebut untuk bisa shalat bersama dengan Presiden.

Warga sudah mulai memenuhi halaman, bahkan sejak sekitar pukul 06.00 WIB. Shalat Id di Halaman Gedung Agung sendiri dimulai tepat pada pukul 06.30 WIB.

Baca Juga

Jokowi menempati shaf atau barisan paling depan. Iman sekaligus khatib dalam shalat Id di Gedung agung yakni dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) DIY.

Warga pun melaksanakan shalat bersama Presiden dengan khusyuk. Beberapa bahkan ada yang membawa keluarga untuk bisa melaksanakan shalat di Halaman Gedung Agung.

Beberapa pejabat juga turut melaksanakan shalat Id bersama Presiden, seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman. Adik ipar Jokowi tersebut juga menempati shaf paling depan, tepatnya di samping Jokowi.

Selain itu, Ibu Negara, Iriana Joko Widodo juga turut melaksanakan shalat di Halaman Gedung Agung bersama masyarakat di shaf perempuan. Shalat Id di Gedung Agung berjalan sekitar 10 menit. 

Tepat muqayyad pun langsung dibacakan usai shalat. Setelah itu langsung disampaikan khutbah oleh khatib. "Imam dan khatib, Jauhar Mustofa," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Rabu (28/6/2023) malam. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement