REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan isyarat untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York Exchange tergelincir 1,60 dolar AS atau 0,08 persen menjadi ditutup pada 1.922,20 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.926,10 dolar AS dan terendah di 1.911,40 dolar AS.
Emas berjangka merosot 10 dolar AS atau 0,52 persen menjadi 1.923,80 dolar AS pada Selasa (27/6/2023), setelah naik 4,20 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.933,80 dolar AS pada Senin (26/6/2023), dan terangkat 5,90 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.929,60 dolar AS pada Jumat (23/6/2023).
Dolar AS menguat pada Rabu (28/6/2023) menyusul komentar dari sejumlah pemimpin bank sentral global, termasuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang tidak mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga lain oleh Fed pada pertemuan berikutnya pada Juli.