REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Untuk kedua kalinya dalam sebulan, kepala tikus ditemukan di kotak makan siang sebuah kafetaria di Cina. Hal ini memicu lelucon di media sosial dan perdebatan tentang keamanan pangan di negara tersebut.
Kepala tikus ditemukan di kotak makan siang di sebuah kafetaria rumah sakit pengobatan tradisional Cina di daerah Xiushan. Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan ada kepala tikus di seporsi moyuya atau bebek yang direbus dengan konjac, yang merupakan makanan khas lokal.
Rumah sakit mengatakan, katering kafetaria dikelola oleh penyedia pihak ketiga melalui penawaran pemerintah dan belum pernah mengalami masalah seperti itu sebelumnya. Ketika dihubungi Reuters, seorang pejabat rumah sakit yang tidak mau disebutkan namanya menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Ini kedua kalinya kepala tikus ditemukan di dalam makanan pada bulan ini. Sebelumnya, seorang siswa di Universitas Politeknik Industri Jiangxi di Nanchang mengunggah video sebuah kepala tikus yang berada di piring nasinya di sebuah kafetaria perguruan tinggi pada 1 Juni. Di media sosial, masyarakat menyatakan keprihatinan atas ketahanan pangan setelah dua insiden tersebut.
"Mulai sekarang, kafetaria harus memasang kamera dan memutar video pengawasan di ruang makan," kata seorang pengguna di Weibo.
Pada 2022, Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar mengatakan, ada 518.600 kasus pelanggaran keamanan pangan yang diselidiki dan ditangani secara nasional. Kendati keamanan pangan di Cina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, pemeriksaan oleh regulator pasar produk tahun lalu menemukan masalah yang lebih umum terjadi pada produk pertanian dan industri katering.