Kamis 29 Jun 2023 09:15 WIB

Ganjar Campuri Urusan DKI, Pengamat: Strategi Raih Simpati Warga Jakarta

Ganjar disarankan untuk berprestasi di daerahnya sendiri.

Rep: Haura Hafizah/ Red: Teguh Firmansyah
Bakal Calon Presiden dari Partai Dekomrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menyampaikan sambutan saat menghadiri deklarasi 1000 lawyers di Jalan Syahridin, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (25/6/2023). Dalam dekrlarasi tersebut Bacapres dari PDIP itu menyanpaikan pesan kepada relawan untuk tidak mengankat isu SARA saat kampanye.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal Calon Presiden dari Partai Dekomrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menyampaikan sambutan saat menghadiri deklarasi 1000 lawyers di Jalan Syahridin, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ahad (25/6/2023). Dalam dekrlarasi tersebut Bacapres dari PDIP itu menyanpaikan pesan kepada relawan untuk tidak mengankat isu SARA saat kampanye.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menelepon pejabat DKI terkait persoalan Jakarta menuai kontroversi. 

Menurut Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin, Ganjar cawe-cawe masalah DKI Jakarta dan menelepon Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono itu seperti bagian daripada strategi untuk mendegrasi Anies dan mendapatkan simpati dari warga Jakarta bahwa dia paling ingin memperjuangkan kepentingan warga Jakarta.

Baca Juga

"Tapi saya melihatnya, salah kaprah ya, blusukan boleh, sosialisasi boleh, kampanye silahkan di DKI Jakarta sebagai kandidat Capres, tapi ya menelepon Pj Gubernur lalu Sekda itu tidak pas karena Ganjar pun masih capres dan Ganjar pun bukan pimpinan mereka," kata dia, kemarin.

Lebih baik Ganjar berprestasi di daerahnya sendiri dan punya kinerja bagus dibandingkan harus ke daerah orang lain yang justru kontraproduktif.