Kamis 29 Jun 2023 09:26 WIB

Dalam 24 Jam Biden Dua Kali Selip Lidah, Usia Memengaruhi?

Biden dinilai sudah terlalu tua bekerja di pemerintahan.

Presiden AS Joe Biden dan cucunya Beau Biden Jr tiba di Fort Lesley J McNair, Washington, DC, 25 Juni 2023.
Foto: EPA-EFE/JULIA NIKHINSON
Presiden AS Joe Biden dan cucunya Beau Biden Jr tiba di Fort Lesley J McNair, Washington, DC, 25 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden AS Joe Biden salah ucap saat ditanya oleh sejumlah wartawan. Ia menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin kalah perang di Irak. Padahal yang ia maksud sebenarnya, Putin kalah perang di Ukraina. 

Berbicara kepada reporter sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju Chicago, Rabu (28/6/2023) waktu setempat, Biden ditanya apakah kekuatan Putin melemah akibat pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner pada Sabtu pekan lalu. 

Padahal, Wagner selama ini bertempur melawan Ukraina demi kepentingan Rusia. Namun kemudian, pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin menentang militer Rusia yang dianggapnya penyebab kematian banyak anak buahnya. Ia memimpin pemberontakan. 

‘’Benar-benar sulit diungkapkan. Namun, jelas dia kalah perang di Irak. Kalah perang di dalam negeri dan dia menjadi sedikit dari pariah yang ada di seluruh dunia. Ini bukan hanya bagi NATO, Ubi Eropa, Jepang, dan 40 negara lainnya,’’ ujar Biden.

Terkait Putin, ini merupakan salah ucap kedua yang dilakukan Biden dalam 24 jam. Pada Selasa malam, Biden mengoreksi ucapannya sendiri saat kampanye penggalangan dana. Ia mengucapkan Cina meski yang sebenarnya ia maksud adalah India. 

Ia bermaksud menceritakan mengenai hubungan kedua negara, AS-India. Pekan lalu Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan kunjungan kenegaraan ke Gedung Putih. Mereka membahas berbagai hal terkait kerja sama dua negara. 

‘’Anda mungkin melihat teman baik saya yang baru, perdana menteri dari negara kecil yang kini menjadi salah satu negara terbesar di dunia, yaitu Cina..maaf yang saya maksud India. India tak mencari aliansi permanen tetapi mengharapkan dukungan terkait isu di  kawasan,’’ ujar Biden. 

Kesalahan ucap merupakan hal wajar pada orang yang berusia 80 tahun seperti Presiden Biden. Meski demikian, hasil jajak pendapat mengenai opini publik di AS menunjukkan, mayoritas warga AS menaruh perhatian besar pada usia sang presiden. 

Sebanyak 73 persen responden dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos 21-24 April lalu, menilai Biden sudah terlalu tua bekerja di pemerintahan. Mayoritas, di kalangan pendukung Demokrat, partai asal Biden, yakni 63 persen menyatakan hal yang sama. Biden sudah terlalu tua.

Pada Pilpres 2024 mendatang, Biden juga rencananya maju kembali menjadi presiden. Dokter yang menanangani Biden, setelah pemeriksaan pada Februari lalu menegaskan, Biden dalam kondisi sehat dan bugar untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan sebagai presiden. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement