REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah haji kloter JKG 42 dilaporkan belum mendapatkan katering makanan pada Rabu (28/6/2023). Ratusan jamaah asal Tangerang itu tidak mendapatkan katering makanan pagi dan siang.
“Kloter JKG. 42 Tangerang, kami Sampai Tenda Mina Pukul 02.30, Sampai Saat ini pukul 16.21 Kami belum mendapatkan Catring makan, baik makan pagi maupun makan siang,” kata Kelompok Bimbingan Haji Umroh (KBIHU) Ulul Albab Tangerang Banten, Yana Hadiansyah kepada Republika.
Republika mendapatkan pesan tersebut pada Rabu (28/6/2023) malam pukul 20.21 wib dan segera diteruskan kepada pihak yang bertugas yakni ke kasi perlindungan jamaah (Linjam) di Arab Saudi melalui bantuan tim puskes haji, agar para jamaah haji segera mendapatkan makanan.
Dalam siaran resmi Kementerian Agama menyebutkan, jatah katering makanan yang diterima jamaah haji selama di Makkah akan berlangsung selama 22 hari dan ada fase tiga kali di mana jamaah tidak mendapatkan layanan katering, yakni pada tanggal 7 Zulhijjah serta 14 dan 15 Zulhijjah 1444 H.
Penghentian sementara dilakukan karena kondisi di Makkah sudah sangat padat. Jamaah dari seluruh dunia sudah berada di Makkah sehingga sering terjadi kemacetan dan itu tidak memungkinkan dilakukan proses distribusi katering.
Dalam fase penghentian sementara layanan katering, jamaah dapat membeli makanan pada sejumlah pedagang yang berjualan di dekat hotel.
Sementara pada fase puncak haji, 8 sampai 13 Zulhijjah, jamaah tetap mendapatkan layanan katering. Layanan itu diberikan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“PPIH telah bekerja sama dengan muassasah/masyariq untuk menyiapkan 16 kali layanan katering pada fase Armuzna,” tegas Arsyad.