Kamis 29 Jun 2023 11:09 WIB

Khutbah Idul Adha: Haji dan Ihram, Perjalanan Kesetaraan Antarmanusia 

Islam memandang sama manusia kecuali derajat kepatuhannya kepada Allah.

Red: Muhammad Hafil
Pelaksanaa  Sholat Idul Adha 1444 Hijriah yang berlangsung di Jalan Raya Matraman, depan Gereja Koinonia, Jakarta Timur, Kamis ,(29/6/2023). 
Foto: Dok Republika
Pelaksanaa Sholat Idul Adha 1444 Hijriah yang berlangsung di Jalan Raya Matraman, depan Gereja Koinonia, Jakarta Timur, Kamis ,(29/6/2023). 

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Pertama kali sebelum berhaji, seseorang harus berihram. Visi suci haji adalah melepas keangkuhan dan ego yang melekat pada simbol baju yang putih tanpa jahitan dan  simbol Dolce Gaban, Louis Vitton, atau merek terkenal lainnya.

Hal itu dikatakan Ramdansyah, khatib sholat Idul Adha 1444 Hijriah yang berlangsung di Jalan Raya Matraman, depan Gereja Koinonia, Jakarta Timur, Kamis (29/6/2023). 

Baca Juga

"Ada apa di balik Ihram? Pertama, siapa pun yang berhaji salah satu rukunnya ihram malah memerintahkan penggunaan pakaian putih tanpa jahitan," ujarnya.

Ramdansyah mengomentari prilaku flexing yang sering dilakukan selebritas, istri, dan anak pejabat yang tidak sesuai dengan Ihram.