Kamis 29 Jun 2023 13:27 WIB

Buntut Pembakaran Alquran, Maroko Berani Tarik Dubes dari Swedia

Mereka yang ingin menjadi sekutu Turki di NATO tak boleh memiliki sifat Islamofobia.

Bendera Maroko dengan latar belakang masjid.
Foto: Ikhwanweb
Bendera Maroko dengan latar belakang masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT – Pemerintah Maroko memutuskan menarik duta besarnya dari Swedia. Lama penarikan dubes tersebut dilakukan dalam periode tak ditentukan. Langkah Maroko menyusul aksi perobekan dan pembakaran Alquran di depan masjid di Stockholm, Swedia, Rabu (28/6/2023). 

Tak hanya itu, Kementerian Luar Negeri Maroko memanggil charge d’affaires Swedia di Rabat pada hari yang sama. ‘’Kami menyampaikan kecaman keras atas serangan ini dan kami menolak aksi yang tak bisa diterima itu.’’

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengecam aksi massa pembakaran Alquran. Polisi Swedia mengizinkan aksi dengan dalih kebebasan berekspresi. ‘’Tak bisa diterima mengizinkan aksi anti-Islami dengan dalih kebebasan berekspresi’’ katanya sepertu dikutip CNN

Direktur Komunikasi Pemerintah Turki Fahrettin Altun memperkuat pandangan Fidan melalui akun Twitternya. ‘’Kami sakit hati dan letih menghadapi Islamofobia dan kebencian terhadap agama kami di Eropa, khususnya Swedia.’’

Altun juga menyinggung soal proposal keanggotan Swedia di NATO.’’Mereka yang ingin menjadi sekutu kami di NATO, tak boleh menoleransi atau memiliki sifat merusak seperti Islamofobia dan membela teroris Xenofobia,’’ kata Altun.

Kasus pembakaran Alquran sebelumnya, menjadi alasan Turki untuk tetap menolak Swedia menjadi anggota NATO. Alasan lainnya, Swedia dianggap memberikan ruang bagi kelompok Kurdi di Swedia, yang dianggap Turki sebagai teroris. 

Namun, NATO berupaya meyakinkan Turki untuk mempercepat ratifikasi proposal keanggotaan Swedia. Seorang pejabat Barat menuturkan, belum terlihat kepastian mereka bisa mewujudkannya sebelum pertemuan NATO di Vilnius, Lithuania, 11-12 Juli mendatang.

Baca Juga: Erdogan: Menghina Muslim Bukanlah Kebebasan Berekspresi

Bagi AS dan negara anggota lainnya, menyambut Swedia menjadi anggota baru dalam pertemuan mendatang menjadi prioritas. Pejabat tersebut mengungkapkan, pada hari-hari ini sejumlah pejabat negara NATO berusaha membujuk Turki segera menerima Swedia. 

Akhir Maret lalu, Turki akhirnya memberikan persetujuan atas keanggotaan Finlandia. Pada Rabu, penasihat nasional Gedung Putih, Jake Sullivan berbicara Akif Cagatay Kilic, dengan juru bicara dan kepala penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. 

Proposal keanggotan Swedia di NATO menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan itu. ‘’Sullivan menggarisbawahi pandangan AS bahwa Swedia mestinya menjadi bagian dari NATO sesegera mungkin,’’ demikian pernyataan Gedung Putih.

Pihak berwenang Swedia....

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement