Kamis 29 Jun 2023 14:36 WIB

Kementan dan BPS Gelar Supervisi Sensus Pertanian di Provinsi Bali

Sensus sudah mencakup semua subsektor terutama yang ada di sentra pertanian.

Kementerian Pertanian bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar supervisi Sensus Pertanian (ST2023) di sejumlah lokasi di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar supervisi Sensus Pertanian (ST2023) di sejumlah lokasi di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Pertanian bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar supervisi Sensus Pertanian (ST2023) di sejumlah lokasi di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Kegiatan yang digelar sejak 1 Juni hingga 31 Juli ini merupakan rangkaian survei pertanian BPS yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan proses survei dilakukan dengan sangat baik karena baik petani maupun pelaku usaha tani telah memberikan keterangannya secara jelas serta mampu menunjukan hasil pertanian yang sangat menjanjikan.

"Saya melihat langsung bahwa proses survei yang dilakukan dalam ranah sensus ini sudah dilakukan dengan sangat baik. Teman-teman petani yang ada di dalam kelompok maupun asosiasi pertanian juga memberikan informasi terkait proses dan hasil pertanian dengan baik" ujar Kuntoro, Rabu (28/6/2023) dalam siaran persnya.

Secara teknis, Kuntoro menambahkan kegiatan BPS tersebut melibatkan petugas lapangan Sensus yang bertugas melakukan pendataan kepada seluruh pelaku usaha pertanian, mulai dari hortikultura, tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan serta jasa pertanian, baik itu usaha perorangan, kelompok, maupun perusahaan pertanian berbadan hukum di seluruh Indonesia.

"Sekali lagi saya sampaikan bahwa pelaksanaan survei dilakukan secara baik dan berjalan lancar," katanya.

photo
Kementerian Pertanian bersama Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar supervisi Sensus Pertanian (ST2023) di sejumlah lokasi di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. - (Kementan)

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Provinsi Bali, Endang Retno Sri Subiyandani, mengatakan pelaksanaan sensus sudah mencakup semua subsektor terutama yang ada di sentra pertanian dan daerah usaha pertanian.

"Bahkan, saya kaget ada komoditas peternakan yang terdapat di lingkungan perkantoran. Kita sudah mendata seluruh rumah tangga pertanian yang memiliki usaha pertanian. Kebetulan ini wilayah perkantoran di Renon, tapi kita surprise juga temen-temen pertugas bisa mendapatkan data petani masuk ke daerah perkantoran. Tadinya tidak mengira kan, dan ternyata banyak komoditas pertaniannya ada sapi dan ayam," katanya menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement