Kamis 29 Jun 2023 14:44 WIB

Biden tak Yakin Pemberontakan Wagner Melemahkan Putin

Biden mengatakan AS dan sekutu-sekutunya tidak terlibat dalam pemberontakan Wagner

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden AS, Joe Biden tidak yakin Presiden Rusia Vladimir Putin melemah oleh pemberontakan tentara bayaran Wagner Group.
Foto: EPA-EFE/ARKADY BUDNITSKY
Presiden AS, Joe Biden tidak yakin Presiden Rusia Vladimir Putin melemah oleh pemberontakan tentara bayaran Wagner Group.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi "musuh" seluruh dunia. Namun, ia tidak yakin Putin melemah oleh pemberontakan tentara bayaran Wagner Group.

Hal ini Biden sampaikan di Gedung Putih sebelum berangkat ke Chicago, Rabu (28/6/20230. Ia mengatakan Putin jelas kalah perang di Ukraina dan "kalah perang di negerinya, dan kini ia menjadi musuh di seluruh dunia."

Baca Juga

Senin (26/6/2023) lalu, Biden mengatakan pemberontakan singkat tentara bayaran Rusia terhadap Kremlin bagian perlawanan pada sistem Rusia. Ia menegaskan AS dan sekutu-sekutunya tidak terlibat dalam pemberontakan tersebut.

"Kami menegaskan kami tidak terlibat, kami tidak ada hubungannya dengan ini," kata Biden dalam pernyataan pertamanya mengenai pemberontakan Wagner.

Awal pekan ini Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan masyarakat Rusia untuk mendukung Putin. Kesepakatan Sabtu (24/6/2023) malam waktu setempat berhasil meredam pemberontakan dan mencegah pertumpahan darah.

Kremlin mengatakan tentara bayaran Wagner akan kembali ke markasnya, sementara pendiri mereka, Yevgeny Prigozhin akan pindah ke Belarusia. Kremlin mengatakan semua dakwaan pidana Prigozhin dan anak buahnya akan dibatalkan.

Dalam penampilan pertama pejabat tinggi Rusia usai pemberontakan itu, dalam rapat pemerintah yang disiarkan televisi, Mishustin mengimbau persatuan nasional dalam menghadapi apa yang ia sebut upaya Barat menghancurkan Rusia.

"Hal utama situasi ini adalah untuk memastikan kedaulatan dan kemerdekaan negara, keamanan dan kesejahteraan masyarakat kami," kata Mishustin.

"Untuk itu, sangat penting konsolidasi seluruh masyarakat, kami harus bertindak bersama, sebagai satu tim, dan mempertahankan kesatuan semua angkatan, berkumpul di sekitar presiden," kata teknokrat yang diangkat sebagai perdana menteri pada tahun 2020 itu.

Mishustin mantan kepala kantor pajak federal Rusia yang juga menyerang Barat. "Seperti yang dicatat presiden, hampir seluruh mesin militer, ekonomi, informasi Barat ditunjukan pada kami," katanya.

Pada Sabtu lalu Putin mengatakan pemberontakan tentara bayaran Wagner mengancam eksistensi Rusia dan berjanji menghancurkannya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement