REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendistribusikan 7.112 hewan kurban yang sehat dan aman konsumsi bagi masyarakat dhuafa di berbagai wilayah Indonesia pada Idul Adha 1444 Hijriah. Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yakni 3.691 hewan kurban.
Wilayah pendistribusian hewan kurban ke Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, NTB dan NTT. Saat ini, BSI berkolaborasi dengan 18 lembaga amil zakat nasional (Laznas). Kerja sama tersebut salah satunya untuk memfasilitasi layanan pembelian hewan kurban via BSI Mobile dan Smart Funding Hasanah Card.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, berkurban adalah ibadah tahunan yang harus terus dilakukan agar umat selalu belajar dan mempertajam kepekaan untuk peduli terhadap sesama. Semangat berkurban tersebut sejalan dengan spirit BSI untuk terus berperan aktif dalam mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Jiwa ikhlas berkorban dan peduli terhadap sesama ini penting sekali ditumbuhkan dalam setiap pribadi, serta yang terpenting dapat mengambil hikmah dari simbolik ibadah kurban. Insya Allah ini menjadi berkah untuk kita semua,” tutur Hery, Kamis (29/6/2023).
Idul Adha kali ini juga menjadi momentum bagi BSI untuk mengajak masyarakat berbagi kebahagiaan dengan menyalurkan hewan kurban terbaik. Untuk mendukung aspirasi mulia tersebut, saat ini BSI telah memberikan banyak kemudahan akses pembelian hewan kurban melalui BSI Mobile, BSI Hasanah Card dan saluran lainnya yang bekerja sama dengan lembaga Laznas terpercaya.
Hery menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban yang dibagikan kepada masyarakat melalui BSI. Sebab BSI melibatkan mentor profesional dari berbagai lembaga untuk memberikan pembinaan dan pendampingan kepada para peternak terkait proses pengembangbiakkan, pemberian pakan, dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak.
Secara berkala dokter hewan juga dilibatkan dalam melakukan pengecekan terhadap kesehatan hewan kurban. Selain itu, para penyembelih hewan kurban juga diajari bagaimana cara memotong hewan yang benar sesuai ajaran Islam.
“Hewan-hewan yang akan dikurbankan atau sudah dipesan oleh para-para calon Mudhohi sudah melewati tahap seleksi. Sehingga hanya hewan yang sehat dan memenuhi syarat yang nantinya akan disembelih. Hewan ternak juga memiliki akta dan sertifikat sehingga dapat dipastikan memenuhi persyaratan umur hewan kurban,” ujar Hery.
Hery pun menegaskan bahwa pihaknya menerapkan green activity pada saat pemotongan hewan kurban. Green activity yang dilakukan oleh perseroan mencakup penggunaan kantong besek bambu yang mudah terurai, penampungan limbah kotoran sapi dan kambing ramah lingkungan demi menjaga kualitas udara agar tidak tercemar polusi, serta peningkatan kualitas kemasan untuk daging siap olah.
“Hal ini merupakan ikhtiar kegiatan yang mengedepankan prinsip ramah lingkungan, sebagai komitmen BSI dalam menerapkan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) di berbagai sektor,” ujarnya.