REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Penanggung jawab balai ternak binaan Baznas di Purwakarta 'Bumi Baros Berkah' Hadi M Musa Said menyampaikan, penyembelihan hewan kurban dari balai ternak tersebut memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar.
Hadi menjelaskan, Baznas Pusat telah menjalin kerja sama dengan masyarakat di Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta dalam pengelolaan balai ternak domba. Warga sekitar dipersilakan untuk merawat hewan ternak dari balai ternak binaan Baznas di rumah mereka masing-masing.
Sejauh ini, ada warga yang merawat lima, 10, hingga 15 ekor domba. "Nanti ada bagi hasil, dan menjelang hari raya kurban ini kita hitung, berapa nilai tambah yang bisa diperoleh dan dibagi hasil untuk mereka. Otomatis akan meningkatkan secara ekonomi," tuturnya kepada Republika.co.id di sela-sela acara penyembelihan hewan kurban di Kampung Baros, Cibuntu, Wanayasa, Purwakarta, Kamis (29/6/2023).
Total ada 44 ekor domba dari balai ternak binaan Baznas itu yang disembelih di Hari Idul Adha 1444 H. Penyembelihan berlangsung dari hari Kamis ini hingga Ahad (2/7/2023). Daging hasil penyembelihan ini akan dibagikan kepada masyarakat sekitar yang berhak menerimanya.
"Ketika masuk hari raya Idul Kurban, ini bagian dari rasa syukur kita karena disembelih di sini. Tentu masyarakat sangat senang," tuturnya.
Hadi mengungkapkan, ada beberapa kampung yang melingkari balai ternak Bumi Baros Berkah, yaitu tiga sampai empat desa. Penerima daging kurban ditargetkan mencapai 700. Karena ada penambahan enam ekor sapi maka kemungkinan penerimanya bertambah menjadi 1.000.
"Datanya sudah kita kumpulkan, nanti akan bertahap, hari ini, besok dan akan kita sisir lagi yang tidak mampu, yang ada di beberapa desa terdekat. Dari hari ini sampai Ahad nanti. Jika ada yang belum dapat misalnya, nanti akan kita verifikasi kembali," katanya.
Dalam pendistribusian, Hadi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan perangkat desa dan RT. Penerima daging kurban diprioritaskan untuk mereka yang terdekat dan tidak mampu. "Semuanya berhak tapi ada yang lebih berhak, yang mungkin makan daging setahun sekali," jelasnya.
Pembagian daging, terang Hadi, akan dilakukan dengan melibatkan pihak RT untuk membagikan secara langsung kepada masyarakat yang berhak menerima. "RT yang memegang data terkait yang memang secara ekonomi ada di bawah," terangnya.
Hadi memaparkan, sebagian besar masyarakat sekitar di Wanayasa, Purwakarta, bekerja sebagai petani maupun berkebun. Rutinitas harian mereka yaitu pergi ke sawah, sembari menanam manggis dan cengkeh. Adapun yang menjadi peternak memang sedikit karena keterbatasan modal.
Karena itu, kehadiran balai ternak binaan Baznas di Cibuntu, Wanayasa, Purwakarta, ini sangat membantu warga sekitar. "Peternak memang gak banyak karena kurang modal makanya dengan adanya balai ternak ini bisa menambah daya dorong peningkatan ekonomi di sini," kata dia.