REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Medan menargetkan dapat memberangkatkan sebanyak 100.760penumpang dari Pelabuhan Belawan, Medan, sepanjang 2023.
"Kami optimistis itu bisa tercapai," ujar Kepala Cabang PT Pelni Medan Biwa Abi Laksana.
Untuk mewujudkan target itu, Biwa melanjutkan, Pelni melakukan beberapa langkah strategis mulai dari peningkatan pelayanan sampai memperluas promosi. Soal pelayanan, PT Pelni Medan terus berupaya mengoptimalkan upaya agar penumpang merasa nyaman saat berlayar dengan kapal Pelni dari Medan.
"Dengan meningkatkan pelayanan di atas kapal, baik penumpang tetap kami atau penumpang baru akan merasa nyaman. Dengan begitu, kami berharap kapal Pelni menjadi pilihan utama masyarakat," kata Biwa.
Kemudian, mempererat koordinasi Pelni dengan semua pemangku kepentingan terkait seperti Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, Kesyahbandaran Utama Belawan, PT Pelindo dan Polres Pelabuhan Belawan. Menurut Biwa, hal tersebut dilakukan demi mengurangi dan mengatasi gangguan yang terjadi, misalnya yang bersangkut paut dengan keamanan serta pengecekan penumpang.
"Sehingga penumpang yang naik ke kapal itu hanya penumpang bertiket. Kami tidak ingin ada kebocoran penumpang free rider (naik gratis-red) atau free cargo (kargo gratis-red)," kata dia.
Selain itu, dilakukan pula promosi dengan menemui langsung (canvassing) calon pelanggan, termasuk dengan mengunjungi sekolah-sekolah tinggi.
Biwa menambahkan, permintaan tinggi tiket kapal Pelni di Medan biasanya terjadi pada masa libur seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru. Jika terjadi lonjakan, Pelni Medan biasanya menambah kapal untuk membantu operasional kapal utama, KM Kelud.
Ini seperti masa Ramadhan-Lebaran 2023, di mana KM Dorolonda didatangkan untuk turut membawa pemudik karena tingginya keberangkatan dari Pelabuhan Belawan. "Sementara untuk tujuan, sekitar 80 persen penumpang dari Medan berangkat ke Batam," ujar Biwa.