Jumat 30 Jun 2023 07:33 WIB

Pemkot Sukabumi Minta Dukungan Revitalisasi Pemandian Air Panas Cikundul

Pemkot Sukabumi ingin mengoptimalkan destinasi wisata alam yang ada.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
Objek wisata pemandian air panas Cikundul di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Objek wisata pemandian air panas Cikundul di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Destinasi wisata alam yang ada di Kota Sukabumi, Jawa Barat, diakui terbatas. Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi ingin mengoptimalkan objek wisata alam yang ada.

“Kota Sukabumi mempunya potensi wisata alam terbatas. Hanya memiliki satu destinasi alam, yaitu lokasi air panas Cikundul,” ujar Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi Hardi Kusumah, Kamis (29/6/2023).

Baca Juga

Objek wisata pemandian air panas Cikundul berada di wilayah Kecamatan Lembursitu. Hardi mengatakan, objek wisata tersebut menyediakan tempat pemandian air panas bagi wisatawan dan biasanya ramai saat momen liburan, termasuk saat masa libur panjang sekolah.

Untuk mendongkrak potensi wisata alam tersebut, Hardi mengatakan, pihaknya ingin melakukan revitalisasi. Menurut dia, pihaknya sudah mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). “Saat ini pengajuan tersebut masih diproses oleh pihak kementerian dan diharapkan bisa terealisasi,” ujar Hardi.

Bila disetujui, Hardi berharap objek wisata alam pemandian air panas Cikundul dapat dioptimalkan. Menurut dia, ada sejumlah tempat wisata lain di Kota Sukabumi yang bisa dikunjungi wisatawan, di antaranya Taman Rekreasi Olahraga Kenari (TROK), serta aset milik pemerintah yang dikelola swasta, Santa Sea Waterpark.

Hardi menilai, sektor pariwisata di Kota Sukabumi mulai kembali menggeliat selepas pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil pantauan, kata dia, geliat pariwisata ini tidak terlepas dari aktivitas ekonomi kreatif. Seperti kuliner dan pertunjukan. “Mereka tampaknya mulai mengembangkan diri karena (sempat) vakum akibat pandemi,” katanya.

Menurut Hardi, pengembangan 17 subsektor ekonomi kreatif dapat turut mendorong sektor pariwisata, yang juga berimbas terhadap perekonomian daerah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement