Jumat 30 Jun 2023 09:18 WIB

Putri Sulung Sultan HB X Raih Gelar Doktor Honoris Causa

GKR Mangkubumi banyak berkecimpung di berbagai bidang yang penting bagi kemanusiaan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
GKR Mangkubumi
Foto: Republika/ Wihdan
GKR Mangkubumi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Northern Illinois University (NIU) Amerika Serikat. Penganugerahan tersebut disampaikan dalam sidang senat terbuka yang dilaksanakan di Pendopo Agung Kampus Terpadu Universitas Widya Mataram, Jalan Tata Bumi Selatan, Banyuraden, Gamping, Sleman, pada Rabu (28/6/2023) siang.

Putri sulung Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendapat gelar kehormatan tersebut berkat kiprahnya di bidang Humane Letters atau kemanusiaan dan filantropi. Penerima gelar doktor kehormatan NIU serupa adalah Putri Maha Chakri Sirindhorn dari Thailand. Anugerah ini berdasarkan surat yang dikirimkan oleh NIU pada 8 Desember 2022 lalu.

Baca Juga

Prosesi pemberian gelar ini disaksikan langsung Sri Sultan X, GKR Hemas dan sederet keluarga. Turut hadir GKBRAA Paku Alam, Pimpinan dan Delegasi NIU, Kepala Lembaga Layanan Dikti DIY, Forkopimda DIY, Sekda DIY, Kepala Dinas Pendidikan, Paniradya Pati dan Bupati/Walikota, Pengurus Yayasan Mataram Yogyakarta; Rektor Universitas Widya Mataram, Pimpinan Perguruan Tinggi DIY dan Forum Rektor Indonesia, Aptisi Wilayah V dan tamu undangan lainnya.

"Sebuah kehormatan bagi saya pribadi, keluarga, Keraton Yogyakarta dan terutama, menjadi momentum luar biasa bagi GKR Mangkubumi, atas Anugerah Doktor Honoris Causa dalam bidang sosial dan budaya dari NIU. Peristiwa ini sungguh memberikan kesan mendalam, membahagiakan dan membanggakan karena dapat dimaknai sebagai wujud eratnya persahabatan antarbangsa, khususnya Amerika dan Indonesia," tutur Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (29/6/23).

Sri Sultan menyatakan momentum ini sekaligus sebagai tonggak awal pengembangan persahabatan yang Berbasis kebudayaan ke depan. Tindak lanjutnya bisa dilakukan pengembangan kreasi budaya kreatif antara Keraton Yogyakarta dan NIU, seiring kerja sama akademik, khususnya di bidang humaniora antara NIU dengan Universitas Widya Mataram.

Hal tersebut semuanya dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan umat manusia, seiring makna budaya sebagai pedoman hidup dan menjadi pemandu peradaban.

"Bagi saya pribadi, tiada kata yang pantas terucap selain rasa terima kasih yang mendalam, disertai penghargaan yang tinggi atas penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada GKR Mangkubumi. Tentu seiring berbagai peran dan keteladanannya di bidang budaya, sosial ekonomi, dan pendidikan yang didedikasikan bagi DIY dan bangsa Indonesia," ungkapnya.

Mewakili Keraton Yogyakarta, Sri Sultan mengucapkan selamat dan mohon doa restu agar GKR Mangkubumi senantiasa diberi keteguhan sikap batin, moralitas, dan kearifan dalam mengemban dan mengamalkan amanah atas kehormatan

"Semoga kehormatan ini dapat digunakan meningkatkan martabat kemanusiaan, pengembangan kebudayaan dan ilmu humaniora seiring upaya mempererat hubungan antar bangsa," katanya.

GKR Mangkubumi dalam pidato akademiknya menyampaikan sebuah gagasan berupa gerakan kebudayaan ternyata mampu berkontribusi menghasilkan manusia berkualitas. Sebab kebudayaan bersifat mampu memberikan. pencerahan pada seseorang akan makna dan tujuan hidupnya. Muatan nilai luhur yang dijadikan tuntunan bakal mendorong rasa kemanusiaan agar selalu mengedepankan laku hidup.

Ia semakin memantapkan hati untuk mengabdikan diri pada kegiatan-kegiatan sosial berbasis gerakan budaya, bergerak bersama masyarakat, utamanya di Yogyakarta.

"Saya meyakini gerakan kebudayaan adalah membangun kualitas manusia. Hal ini dimulai dengan gerakan pencerahan atau penyadaran kembali akan makna dan tujuan hidup manusia (renaissance), yaitu meningkatkan kemanusiaan manusia itu sendiri (humanity),” tuturnya.

Menurut GKR Mangkubumi, kualitas manusia yang unggul dapat dicapai apabila mampu memiliki kecerdasan akal, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial yang seimbang. Dalam perspektifnya Kebudayaan Yogyakarta harus dipahami sebagai nilai-nilai dasar yang luhur, hasil cipta dan rasa yang mewujud dalam karsa dan karya yang menjadi jati diri masyarakat Yogyakarta.

Dalam Orasi Ilmiah Promovendus Sri Sutan HB X berjudul Pendidikan Karakter Berbasis Budaya, dijelaskan pendidikan membutuhkan filsafat sebagai hasil perenungan dan pemikiran yang mendalam tentang pendidikan. Yogyakarta memiliki kearifan budaya yang dikelompokkan dalam nilai-nilai filosofii.

Keteladanan budaya sebagai sumber inspirasi mewujudkan kesejahteraan masyarakat harus dimulai dari kesadaran individu dalam menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan efektif dan inspiratif sebagai pengejawantahan falsafah kehidupan secara holistik. Inspirasi yang bersumber dari keteladanan budaya akan membuahkan perilaku budaya dalam sebuah kemuliaan martabat manusia.

"Semangat kepanduan dari Eyang Sri Sultan HB IX telah menjadi inspirasi budaya sekaligus keteladanan budaya bukan hanya bagi kami, namun juga bagi bangsa dan dunia. Keberlanjutan inspirasi budaya bukan hanya menjadi kekuatan dan efektifitas suatu kepemimpinan, namun juga bisa menjadi kekuatan untuk mensejahterakan masyarakat serta melestarikan alam semesta,” tutur GKR Mangkubumi.

“Ini adalah penghargaan yang luar biasa yang diberikan atas kiprah yang saya lakukan selama ini. Semoga gelar Doktor Honoris Causa ini menjadi pendorong semangat, kehormatan, legacy, dan inspirasi terus menerus bagi saya untuk berperan serta mewujudkan keadaban dunia yang lebih baik. Ribuan alumninya pun sudah tersebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia, ,” imbuh GKR Mangkubumi.

Executive Director for Global Initiatives NIU Eric Jones mengatakan GKR Mangkubumi sangat pantas mendapatkan penghargaan tinggi tersebut. Mengingat GKR Mangkubumi sudah banyak berkecimpung di berbagai bidang yang penting bagi kemanusiaan.

Di bidang pendidikan telah mendirikan Yayasan Edukasi Anak Nusantara (YEAN) yang merekrut beragam siswa tanpa memandang latar belakang ekonomi. Tak hanya di level sekolah, GKR Mangkubumi juga berperan aktif mengembangkan pendidikan di level universitas. Bahkan ia menilai, kepedulian GKR Mangkubumi dalam pengelolaan budaya di DIU sudah tidak perlu diragukan lagi.

"Bersama keluarga Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi terus menjaga eksistensi keraton sebagai salah satu warisan budaya di Indonesia. Sebagai anak tertua, GKR Mangkubumi bukan hanya menjaga eksistensi fasilitas keraton secara fisik, tapi juga tradisi klasik seperti tarian, musik dan seni yang dihormati di seluruh dunia,” ujarnya.

Di bidang sosial dan advokasi, GKR Mangkubumi mengembangkan koperasi dan UKM baik di dalam maupun luar wilayah DIY. Dirinya aktif di berbagai organisasi seperti Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY dan sebagainya. Di bidang kepemudaan, dirinya menjabat Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka DIY.

Perannya juga meluas ke konservasi dan perlindungan satwa liar dan lingkungan. GKR Mangkubumi pernah menjabat sebagai Ketua Karang Taruna dan masih banyak lagi peran serta yang telah dilakukannya.

“Dengan semua kiprahnya Putri Mangkubumi jelas pantas menerima penghargaan tinggi dari NIU. Ia tidak hanya mewakili pencapaian luar biasa, tetapi juga tingkat keterlibatan publik yang langka dari seseorang di posisinya,” katanya.

Rektor Universitas Widya Mataram Edy Suandi Hamid menambahkan gelar itu memang pantas diberikan kepada GKR Mangkubumi. Pasalnya GKR Mangkubumi memiliki peran signifikan di berbagai bidang filantropi, pendidikan dan kebudayaan, pelestarian lingkungan, kepemudaan sampai pemberdayaan perempuan dan lainnya.

"Sekali lagi kami bersyukur dan bangga kepada GKR Mangkubumi, tokoh bagi masyarakat DIY khususnya dan Indonesia umumnya mendapat penghargaan dari sebuah perguruan tinggi yang cukup dikenal dan bereputasi global. Kami juga tidak lupa mengucapkan selamat kepada GKR Mangkubumi dan diharapkan penghargaan ini memberi manfaat bagi masyarakat luas. Termasuk semakin meningkatkan kiprah GKR Mangkubumi di dunia akademis dan di masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement