Jumat 30 Jun 2023 08:25 WIB

Muhammadiyah di Malaysia Kurban Puluhan Lembu dan Kambing di Idul Adha

Daging kurban Muhammadiyah dibagikan ke warga Malaysia dan Rohingya di Kuala Lumpur

Sejumlah domba yang dijual untuk kurban di Panitia Pengadaan Hewan Qurban (PPHQ). Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) di Malaysia menyalurkan 12 l
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sejumlah domba yang dijual untuk kurban di Panitia Pengadaan Hewan Qurban (PPHQ). Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) di Malaysia menyalurkan 12 l

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) di Malaysia menyalurkan 12 lembu dan 22 kambing pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Ketua PCIM Malaysia Ustadz Muhammad Ali Imran di Gombak, Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan ada 12 lembu dan 22 kambing yang dikorbankan dalam Ibadah Kurban 1444 Hijriah, dan dua kurban yang setara dengan tujuh kambing di antaranya dikirimkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jumlah kurban lembu memang lebih sedikit kali ini, namun jumlah kambing bertambah banyak. Pada pelaksanaan ibadah kurban tahun 2022 di PCIM dan PCIA Malaysia, terdapat 14 ekor lembu dan 15 kambing yang dikurbankan.

Daging-daging kurban, menurut dia, akan disalurkan untuk warga Muhammadiyah dan Aisyiyah yang membutuhkan. Masing-masing ranting juga akan menyalurkan kepada warga di sekitar mereka.

Daging kurban biasanya juga disalurkan kepada mahasiswa Indonesia di Malaysia, warga asli di Batu 12 Gombak dan Rohingya yang ada di Kuala Lumpur.

PCIM dan PCIA Malaysia, menurut dia, melaksanakan kurban secara terpusat di satu lokasi di mana setiap Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) dan Pimpinan Ranting Istimewa ?Aisyiyah (PRIA) Malaysia serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Malaysia ikut aktif melaksanakan ibadah kurban bersama.

Saat ini ada sembilan ranting PCIM dan PCIA Malaysia, satu di antaranya ada di Penang, menurut Ustadz Imran. PCIM Malaysia, menurut Ustadz Imran, sudah menyelenggarakan ibadah kurban sesak 2011 yang saat itu diawali dengan satu ekor sapi yang kemudian berkembang dari simpatisan dan kenalan, hingga dari warga Muhammadiyah di sana.

Saat pandemi COVID-19 pun, ia mengatakan terus berusaha melaksanakannya dengan cara yang dibenarkan pemerintah setempat."Sebuah kehormatan Pak Duta Besar hadir langsung, karena biasanya perwakilan (KBRI Kuala Lumpur) yang hadir. Alhamdulillah ini menjadi satu kehormatan," ujar dia.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, yang juga hadir dalam kegiatan itu mengaku senang melihat kekompakan warga Indonesia dalam beribadah, dalam hal ini melaksanakan kurban.

Ia berharap kekompakan dan kebersamaan tersebut selalu terjaga dalam setiap kegiatan bermasyarakat. Semua pihak yang berkurban, menerima, dan yang menjadi panitia kurban juga menjadi berkah untuk semua dan kegiatan berjalan lancar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement