Jumat 30 Jun 2023 10:09 WIB

Dirumorkan Jadi Kandidat James Bond, Kegembiraan Idris Elba Dirusak Troll Rasis

Idris Elba sempat dirumorkan sebagai pemeran James Bond baru.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Idris Elba sempat dirumorkan terpilih sebagai pemeran James Bond.
Foto: EPA-EFE/NINA PROMMER
Aktor Idris Elba sempat dirumorkan terpilih sebagai pemeran James Bond.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Idris Elba menyalahkan troll rasis karena merusak kegembiraannya atas desas-desus bahwa dia didapuk menjadi pemeran James Bond berikutnya. Bintang serial Luther itu sebelumnya dikabarkan mengambil alih peran karakter 007 setelah kepergian aktor Daniel Craig.

Elba mengatakan awalnya ia merasa seperti mendapat "pujian besar" karena dikaitkan dengan pekerjaan yang didambakan banyak aktor tersebut. Namun, kegembiraannya rusak karena kebencian daring atas bintang film kulit hitam yang berpotensi memainkan peran mata-mata super untuk pertama kalinya.

Baca Juga

"Sebenarnya, saya mendapat pujian untuk waktu yang lama tentang ini. Rasanya seperti, 'Ini tak mungkin!' Soalnya ini James Bond. Kita semua adalah aktor dan kita memahami peran itu. Itu salah satu (peran) yang didambakan. Diminta untuk menjadi James Bond seperti, 'Oke, Anda telah mencapai puncak'," kata Elba, dilansir AceShowbiz, Kamis (29/6/2023).

Elba mengatakan rumor tersebut merupakan pujian besar untuknya. Dia merasa dunia ikut senang dengan gagasan bahwa Idris Elba dapat dipertimbangkan untuk peran 007. Namun, dia terganggu dengan beberapa orang yang berkomentar jahat tentang gagasan itu.

"Mereka yang tidak senang tentang wacana itu membuat semuanya menjijikkan dan tidak menyenangkan karena itu menjadi tentang ras. Itu menjadi tentang omong kosong, dan saya yang menanggung bebannya," ujar Elba.

Elba sebelumnya menyinggung masalah ras di Hollywood dengan menyatakan tidak akan lagi menyebut dirinya sebagai aktor kulit hitam. Dia dilanda banjir kritik daring pada awal tahun ini, ketika dia mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa dia tidak lagi menggunakan label untuk dirinya sendiri. Dia merasa itu menempatkan dirinya dalam "kotak" dan mempromosikan obsesi dunia untuk membagi orang menjadi ras.

"Sebagai manusia, kita terobsesi dengan ras. Dan obsesi itu benar-benar dapat menghambat aspirasi orang, menghambat pertumbuhan orang. Rasisme harus menjadi topik diskusi, tentu saja. Rasisme itu sangat nyata," kata Elba.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement