REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ibu dari seorang remaja berusia 17 tahun bernama Nahel, yang ditembak oleh polisi Prancis, pada Kamis (29/6/2023) mengatakan bahwa dia yakin rasialisme menjadi motif kematian putranya.
Dalam wawancara yang disiarkan pada saluran TV France 5, ibu Nahel, Mounia, mengatakan bahwa petugas polisi itu "melihat wajah seorang Arab, seorang anak kecil", dan "ingin mengambil nyawanya".
Mounia mengatakan dia tidak berniat menyalahkan seluruh institusi penegak hukum, dia hanya menuntut seorang petugas polisi yang membunuh putranya.
"Saya tidak menyalahkan (institusi) polisi. Saya menyalahkan satu orang: orang yang merenggut nyawa anak saya," katanya.