REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Jabbar telah menginventarisir banyak Al quran yang hilang di Al-Jabbar. Namun, menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Alquran yang hilang di Masjid Al Jabbar tersebut sudah diganti oleh mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.
"Sudah diganti oleh Pak Aher, saya haturkan hatur nuhun Pak Aher, menyumbang lebih dari 1.000 Alquran," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Jumat (30/6/2023).
Emil pun mengingatkan pada semua masyarakat agar tak membawa pulang Alquran. Kalau ingin membeli, pihaknya akan memfasilitasi. "Makanya tadi saya ingatkan silakan dibaca, mohon tidak dibawa pulang kalau mau beli nanti difasilitasi," katanya.
Saat ditanya apakah ada penjagaan lebih ketat agar Alquran di Masjid Al Jabbar tak banyak yang hilang, Emil mengatakan, pengamanan secukupnya saja. "Nggak lah, secukupnya saja dengan pemberitahuan, dengan kehebohan saja terjadi kedisiplinan yang akan terjadi," katanya.
Emil meminta pada semua masyarakat agar tidak membawa Al Quran dari Masjid Raya Al Jabbar. Emil pu meminta masyarakat agar waspada terhadap barang bawaan agar tidak kecopetan.
"Alquran boleh dibaca tapi mohon tidak dibawa pulang, kalau ingin membeli nanti disampaikan oleh petugas ada cara membeli Alquran. Kedua mohon maaf saya sampaikan ini hati hati sok aya copet ya dalam keramaian-keramaian di Al Jabbar jadi tetap harus waspada," paparnya.
Sebelumnya, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al Jabbar telah menginventarisir Al quran yang hilang di Al-Jabbar. Menurut Sekretaris DKM Masjid Al Jabbar Dedi Supandi, setelah dilakukan pendataan, tercatat 231 Alquran yang kini hilang dari Masjid Al Jabbar.
Jumlah tersebut, mengacu pada jumlah awal sebanyak 5.000 Alquran saat peresmian Masjid Al Jabbar di akhir 2022 lalu. "Setelah dihitung ulang, saat ini ada 4.769. Jadi sebetulnya yang tidak ada ditempatnya kalau dihitung verifikasi dari tidak adanya hanya 231," ujar Dedi Supandi, Senin (26/6/2023).
Menurut Dedi, meskipun jumlah Alquran yang hilang bukan ribuan seperti pada beberapa informasi yang beredar, tapi pihaknya memastikan, akan tetap meningkatkan keamanan melalui CCTV. Mengingat berdasarkan evaluasi, masyarakat memiliki antusias yang besar untuk menyambangi Al Jabbar.
"Sampai hari ini dari tanggal 24 Maret di awal bulan kembali di bulan puasa mencapai di 1,21 ribu pengunjung, jadi sehari rata rata 9.000 pengunjung. Di waktu weekend bahkan hampir di 36 ribu pengunjung," papar Dedi yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat ini.
Terkait CCTV sendiri, Dedi mengatakan, pihaknya bukkan menambah unit melainkan memperlebar sudut pandang. Itu dilakukan untuk memperkecil blind spot yang terpantau dari CCTV.
"Posisi petugas pengamanan juga bukan mengawasi jamaah saja, tapi kita ingin saling mengingatkan untuk mengubah budaya sambil menjelaskan kepada pengunjung," kata Dedi.