Jumat 30 Jun 2023 18:39 WIB

Arab Saudi Kecam Pembakaran Alquran di Swedia

Aksi pembakaran Alquran tidak bisa dibenarkan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Polisi turun tangan di tempat kejadian di mana seorang pria membakar Alquran di luar masjid di Stockholm, Swedia, 28 Juni 2023.
Foto: EPA-EFE/STEFAN JERREVANG
Polisi turun tangan di tempat kejadian di mana seorang pria membakar Alquran di luar masjid di Stockholm, Swedia, 28 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Arab Saudi mengutuk seorang ekstremis di Swedia yang membakar salinan Alquran di luar Masjid Pusat Stockholm setelah sholat Idul Adha, Kamis (29/6/2023).

Dilansir di Al Arabiya, menurut laporan media, pria itu menyeka sepatunya dengan halaman-halaman Alquran yang robek sebelum memasukkan daging asap ke dalamnya dan membakarnya.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Saudi menyuarakan kutukan dan kecaman keras atas pembakaran Al-Qur'an oleh seorang ekstremis di Masjid Pusat Stockholm di Swedia setelah shalat Idul Adha.

“Tindakan penuh kebencian dan berulang ini tidak dapat diterima dengan pembenaran apa pun, karena tindakan tersebut jelas-jelas menghasut kebencian, pengucilan, dan rasisme, dan secara langsung bertentangan dengan upaya internasional yang berupaya menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan terhadap ekstremisme, serta merusak rasa saling menghormati yang diperlukan. untuk hubungan antara masyarakat dan negara,” kata Kemenlu Saudi dalam sebuah pernyataan .

Sekitar 200 orang yang hadir di tempat kejadian meneriakkan takbir untuk memprotes pembakaran tersebut. Seorang pria ditangkap dan didakwa melakukan agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional setelah dia merobek dan membakar Alquran di luar masjid.

Polisi juga menahan orang lain, seorang penonton di tempat kejadian, setelah dia berusaha melempari ekstremis dengan batu. Polisi Swedia telah menolak beberapa permohonan baru-baru ini untuk demonstrasi anti-Quran, pengadilan telah menolak keputusan tersebut, mengatakan mereka melanggar kebebasan berbicara.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement