Jumat 30 Jun 2023 18:48 WIB

Timur Tengah Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia

Maroko telah panggil dubes Swedia terkait pembakaran Alquran.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Timur Tengah Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia. Foto:   Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_94
Timur Tengah Kutuk Pembakaran Alquran di Swedia. Foto: Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,STOCKHOLM -- Beberapa negara Timur Tengah, termasuk Irak, Arab Saudi dan Iran, mengutuk seorang pria membakar halaman-halaman Alquran di luar masjid Stockholm.

Dilansir di Euronews, Jumat (30/6/2023) mereka mengecamnya sebagai hasutan kebencian. Seorang pria Irak yang melarikan diri dari negaranya ke Swedia, menginjak-injak salinan kitab suci Islam di luar masjid terbesar di ibu kota sebelum merobek dan membakar beberapa halamannya, pada Rabu, (28/6/2023) yang diperingati umat Islam sebagai perayaan Idul Adha.

Baca Juga

Sementara pihak berwenang memberikan izin untuk protes oleh Salwan Momika, polisi mengatakan setelah itu mereka sedang menyelidiki tindakannya sebagai potensi tindakan hasutan terhadap kelompok etnis.

Ini adalah yang terbaru dari serangkaian insiden serupa di Swedia dan negara-negara Eropa lainnya, terkadang atas dorongan gerakan sayap kanan, yang sebelumnya menyebabkan ketegangan diplomatik.

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengutuk tindakan ini dan tidak dapat diterima membiarkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan berekspresi.

"Menutup mata terhadap tindakan mengerikan seperti itu sama saja dengan keterlibatan",ujar dia.

Demonstrasi pada bulan Januari di mana salinan Alquran dibakar di Stockholm di depan kedutaan Turki membangkitkan kemarahan Ankara dan dunia Muslim, yang mengarah ke demonstrasi dan seruan untuk memboikot produk Swedia.

Gejolak dalam hubungan dengan Turki lebih sensitif, dengan Ankara masih memblokir aksesi Swedia ke NATO dengan alasan bahwa itu adalah rumah bagi sejumlah orang yang dianggap oleh pemerintah Turki sebagai teroris.

Namun kejadian itu juga menimbulkan kemarahan di negara-negara Muslim lainnya. Seorang juru bicara pemerintah Irak mengutuk tindakan tidak bertanggung jawab yang katanya terjadi berulang kali, dilakukan oleh pikiran yang sakit dan ekstremis dan mencerminkan semangat kebencian dan permusuhan yang tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi.

"Ini adalah rasisme dan hasutan untuk melakukan kekerasan dan kebencian", kata Fidan.

Tindakan menjijikkan ini, yang telah menyinggung perasaan jutaan umat Islam, juga merugikan orang-orang Barat, yang bangga akan keragaman dan menghormati keyakinan orang lain serta perlindungan agama dan hak-hak pengikutnya.

Juga di Bagdad, Kementerian Luar Negeri pada Kamis, (29/6/2023) mengutuk izin yang diberikan oleh otoritas Swedia kepada seorang ekstremis untuk membakar salinan Alquran. Peristiwa ini mengobarkan perasaan umat Islam di seluruh dunia dan merupakan provokasi berbahaya bagi mereka, pernyataan tersebut memperingatkan.

Di Arab Saudi, Kementerian Luar Negeri mengecam tindakan berulang dan keji yang tidak dapat diterima dengan dalih apa pun.

"Tindakan ini jelas menghasut kebencian, pengucilan dan rasisme, dan secara langsung bertentangan dengan upaya internasional untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi dan penolakan terhadap ekstremisme, dan merusak rasa saling menghormati yang diperlukan dalam hubungan antara masyarakat dan negara", kata pernyataan resmi Saudi.

Iran juga mengecam tindakan "provokatif, tidak dipikirkan dan tidak dapat diterima", dengan juru bicara kementerian luar negeri Nasser Kanani mengatakan pemerintah dan rakyat negaranya tidak akan mentolerir penghinaan seperti itu dan mengutuk keras itu.

Dia mengungkapkan harapannya bahwa "pemerintah Swedia akan memperhatikan dengan serius prinsip tanggung jawab dan akuntabilitas dalam hal ini, sambil mencegah pengulangan penghinaan terhadap yang sakral".

Maroko telah memanggil duta besarnya untuk Swedia, mengutuk tindakan ofensif dan tidak bertanggung jawab dan provokasi berulang, yang dilakukan pemerintah Swedia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement