Jumat 30 Jun 2023 19:25 WIB

600 Orang Pendemo Ditangkap Seusai Insiden Penembakan Remaja Oleh Polisi Prancis

Sekitar 40 ribu petugas polisi dikerahkan untuk memadamkan aksi protes.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Polisi Prancis bentrok dengan pengunjuk rasa setelah kematian remaja 17 tahun yang ditembak polisi
Foto: AP
Polisi Prancis bentrok dengan pengunjuk rasa setelah kematian remaja 17 tahun yang ditembak polisi

REPUBLIKA.CO.ID, NANTERRE -- Lebih dari 600 orang ditangkap dan sedikitnya 200 petugas polisi terluka dalam unjuk rasa di Prancis pada Kamis (29/6/2023) malam. Demonstrasi juga terus berjalan pada malam ketiga seusai penembakan mematikan oleh polisi terhadap seorang remaja berusia 17 tahun.

Sekitar 40 ribu petugas polisi dikerahkan untuk memadamkan protes. Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin menyatakan, polisi menahan 667 orang, 307 di antaranya berada di wilayah Paris saja.

Baca Juga

Menurut juru bicara kepolisian nasional, sekitar 200 petugas polisi terluka. Tidak ada informasi yang tersedia tentang luka-luka di antara penduduk lainnya.

Darmanin mengecam kondisi yang dinilainya sebagai kekerasan yang langka pada Jumat (30/6/2023). Kantornya menggambarkan penangkapan itu sebagai peningkatan tajam dari operasi sebelumnya. Pemerintah sudah melakukan upaya secara keseluruhan untuk bersikap sangat tegas terhadap para perusuh.