Jumat 30 Jun 2023 20:24 WIB

Isu HAM Muncul Tiap Pilpres, Prabowo: Harus Saya Hadapi Itu Risiko Prajurit, Risiko Saya

Prabowo mengaku terusik dengan isu HAM tapi siap menghadapi kenyataan

Rep: Fauziah Mursyid / Red: Nashih Nashrullah
Prabowo Subianto (C). Prabowo Subianto mengaku terusik dengan isu HAM yang muncul setiap Pilpres tapi siap menghadapi kenyataan
Foto: EPA-EFE/HOW HWEE YOUNG
Prabowo Subianto (C). Prabowo Subianto mengaku terusik dengan isu HAM yang muncul setiap Pilpres tapi siap menghadapi kenyataan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab bayang-bayang isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) peristiwa 1998 yang terus muncul setiap dirinya ingin maju di Pemilihan Presiden (Pilpres). 

Prabowo tidak menampik, isu itu selalu menghangat setiap dia hendak maju di kancah pesta demokrasi lima tahunan.

Baca Juga

Saat hadir di acara Mata Najwa bertajuk Ekslusif: Prabowo Subianto Bicara, Prabowo menuturkan dari empat kali mengikuti Pilpres mulai dari 2004 konvensi di Partai Golkar, 2009 menjadi calon wakil presiden dari Megawati Sukarnoputri, kemudian 2014 hingga 2019 lalu menjadi capres, isu tersebut selalu muncul.

"Saya sudah empat kali Pemilu, dan setiap saya ikut, apalagi angka polling saya agak bagus ya mulai keluar HAM ini dan sebagainya," ujar Prabowo dikutip dari saluran Youtube Najwa Shihab Jumat (30/6/2023).

Prabowo menyampaikan, dan setiap isu itu muncul, dia juga selalu menjelaskan kondisi pada saat itu. Mekski tak menjelaskan detail, Prabowo mengatakan pada saat itu dia sebagai prajurit berupaya melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi pemerintahan dan politik saat itu.

"Saya kira kan sudah empat kali saya jelaskan semua sudah direcord jadi publik domain, jadi bagaimana dan saya kira ini narasi yg akhirnya kita bicara masa lalu 30 tahun lalu dan sebagainya. Memang ini sesuatu yang tidak enak, dan itu menganggu saya, tetapi harus saya hadapi, itu risiko seorang prajurit, risiko saya," kata Prabowo

Saat dikonfirmasi lebih lanjut soal isu ini menjadi catatan dirinya di Pilpres 2024 mendatang, Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menjawabnya dengan tenang. Prabowo menyebut hal itu sebagai salah satu risikonya berkancah di dunia politik apalagi dengan sistem demokrasi.

Namun demikian, dia merasa telah melaksanakan tugasnya sebagai prajurit sebaik-baiknya pada saat itu. Selain itu, kata Prabowo, dia juga bertaruh nyawa untuk kepentingan NKRI dan rakyat luas.

"Saya taruhkan nyawa saya berkali-kali untuk Republik, untuk rakyat, saya tenang saya tidak kemana-mana, Jadi saya selalu dibilang inilah itulah, mau kudeta, penculik, pembunuh, gimana ya, saya mau apa kan? Dan ini demokrasi," ujarnya.

Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

Karena itu, dia menyerahkan kepada masyarakat pemilih di Pilpres mendatang. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menjawab pertanyaan Najwa terkait sejumlah eks penggawa Tim Mawar menjadi anak buahnya di Kementerian Pertahanan, yang makin mengaitkannya dengan isu HAM tersebut. Prabowo tidak mempersoalkannya karena mereka telah selesai menjalani proses peradilan.

"Kalau kita lihat mereka kan sudah diadili, sudah lewat proses hukum, sudah selesai sekian puluh tahun lalu, mereka masih di tentara dan mereka adalah prajurit-prajurit yang terbaik. Jadi kadang-kadang suatu pristiwa karena perubahan iklim politik akhirnya disalahtafsirkan disalahartikan itu kan bagian dari politik," ujarnya.

"Saya kira mereka ternyata bekerja dengan baik, mereka diterima, mereka berprestasi," tambahnya.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement