REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Christope Galtier ditahan dalam penyelidikan atas dugaan komentar tentang pemain kulit hitam dan Muslim di bekas klubnya OGC Nice. Dilansir Middleesteye, Jumat (30/6/2023) Pelatih berusia 56 tahun itu ditahan pada hari Jumat waktu setempat sebagai bagian dari penyelidikan atas tuduhan komentar rasialis dan Islamofobia yang dilakukan antara tahun 2021 dan 2022 selama menjadi pelatih Nice.
John Valovic-Galtier, putra dan agennya, juga ditahan sebagai bagian dari penyelidikan yang sama. Tuduhan pertama kali dipublikasikan pada bulan April, ketika jurnalis Romain Molina dan stasiun radio RMC menerbitkan surel yang berisi tuduhan terhadap Galtier dan putranya.
Julien Fournier, mantan direktur sepak bola Nice mengeklaim, Galtier mengatakan kepadanya bahwa dia harus memperhitungkan realitas kota dan oleh karena itu klub tidak dapat memiliki begitu banyak orang kulit hitam dan Muslim di tim.
Menurut laporan tersebut, Valovic-Galtier menyebut ayahnya kesal karena Fournier telah membangun tim sampah dan hanya ada orang kulit hitam, pun setengah dari tim tersebut berada di masjid pada hari Jumat.
Fournier menambahkan bahwa Galtier sempat mengunjungi sebuah restoran di Nice di mana semua orang datang untuk mengatakan bahwa kami memiliki tim orang kulit hitam.
Dalam tuduhan lain, Galtier diduga tidak ingin mengontrak bek Turki Ozan Kabak karena keyakinan Muslimnya, dan mengeluhkan jumlah pemain Muslim di Nice selama bulan Ramadhan.
Galtier dan putranya membantah keras tuduhan tersebut, dengan pelatih PSG mengindikasikan pada bulan April bahwa dia akan mengajukan laporan pencemaran nama baik terhadap Fournier, Molina dan seorang jurnalis di RMC.
"Saya sangat terkejut dengan komentar yang dikaitkan dengan saya dan yang telah disampaikan oleh beberapa orang dengan cara yang tidak bertanggung jawab," katanya saat itu.
Adapun posisi Galtier santer dikabarkan bakal digantikan oleh Luis Enrique yang telah undur diri dari timnas Spanyol.