REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Sapta Oktohari kembali terpilih menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia). Okto akan mengisi jabatan periode 2023-2027 bersama dengan wakil ketua umum Ismail Ning.
“Saya bersama saudara saya Ismail Ning sudah bekerja empat tahun sebagai Komite Eksekutif, kami sudah tandeman lama, dengan formatnya yang beda. Tapi, setelah ini kami tidak akan berhenti karena programnya masih banyak,” kata Okto dalam jumpa pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (30/6/2023).
Ini merupakan periode kedua Okto menjabat sebagai ketua umum KOI menggantikan Erick Thohir yang sebelumnya menjabat sebagai ketua pada 2015-2019.
Okto pun merupakan sosok yang dekat dengan dunia olahraga. Ia pernah memimpin Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) DKI Jakarta, PB ISSI Pusat periode 2015-2019, Chef de Mission Indonesia di Olimpiade 2016 Rio, hingga Ketua Indonesia Asian Paralympic Games 2018 Organization Committee (INAPGOC) pada 2017.
Okto mengatakan akan langsung bekerja. Menurut dia, ada banyak pekerjaan rumah yang mesti dilakukan.
"Ada program baru, Indonesia Olimpic Academy di seluruh Indonesia. NOC akan membuat academy yang akan tersebar di seluruh Indonesia yang akan berafiliasi dengan internasional olympic academy," ujar Okto usai pemilihan.
Okto akan melihat apakah akan merombak kepengurusan sebelumnya. Namun yang pasti yang sudah berjalan baik akan dipertahankan. Sementara yang kurang bagus akan dievaluasi.
KOI, katanya, mempunyai pekerjaan rumah dalam memajukan olahraga Indonesia. Okto juga ingin secara organisasi bisa sukses di dunia bukan hanya berprestasi di cabang olahraga.
"Indonesia sudah pantas ikut andil dalam pengambil kebijakan di dunia. Kita ingin ambil peran supaya eksistensi bisa terealisasi baik prestasi maupun organisasi," katanya.
Wakil Ketua Umum KOI terpilih Ismail Ning mengatakan sudah empat tahun bekerja sama dengan Raja Sapta meski dalam kapasitas berbeda. Di posisinya yang sekarang, Ismail siap memberikan dukungan kepada Okto.
"Beliau bisa membawa olahraga Indonesia semakin terkenal di dunia," katanya.
Menurut Ismail, diplomasi Okro di dunia internasional sangat baik. Dengan diplomasi internasional yang baik berharap Indonesia dapat mengambil peran di kancah internasional.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo berharap, dengan terpilihnya kepengurusan yang baru, KOI dapat terus meningkatkan kinerja dengan membangun sistem manajemen organisasi yang berkelanjutan dan transparan.
Dito juga mengapresiasi KOI periode 2019-2023 yang dinilai telah bekerja keras dalam berbagai upaya yang dilakukan untuk atlet Indonesia.
“Upaya-upaya ini telah memastikan partisipasi para atlet Indonesia dalam multi event olahraga, seperti SEA Games Kuala Lumpur 2019, Olimpiade Tokyo 2020 yang diundur hingga 2021, SEA Games 2021 Vietnam yang mundur ke 2022, dan SEA Games Kamboja 2023," kata Menpora.
Selain itu, KOI juga dinilai telah berhasil menjaga diplomasi olahraga Indonesia di level internasional, salah satunya dengan mempercepat selesainya sanksi WADA (World Anti-Doping Agency).