Sabtu 01 Jul 2023 08:03 WIB

Saham AS Menguat di Tengah Melandainya Inflasi

Nasdaq bukukan kenaikan paruh pertama tertinggi dalam 40 tahun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Saham AS menguat pada perdagangan Jumat (30/6/2023).
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Saham AS menguat pada perdagangan Jumat (30/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham AS menguat pada perdagangan Jumat (30/6/2023). Dow Jones Industrial Average naik 0,93 persen, S&P 500 1,30 persen dan Nasdaq Composite bertambah 208,01 poin, atau meningkat 1,53 persen. 

Nasdaq membukukan kenaikan paruh pertama tertinggi dalam 40 tahun di tengah melandainya inflasi. Valuasi pasar Apple pun kembali ke 3 triliun dolar AS, pertama kalinya sejak Januari 2022. Saham Apple menguat 1,76 persen, terangkat meningkatnya appetite di pasar saham.

Baca Juga

Investor merespons positif tanda-tanda pendinginan inflasi AS. Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik 3,8 persen dibandingkan 4,3 persen di April. 

"Hari ini adalah contoh lain bagaimana pasar menyukai pelambatan tekanan inflasi. Kita mengalami inflasi dengan kenaikan yang lebih rendah," kata co-chief investment strategist, John Hancock Investment Management di Boston, Matt Miskin, dilansir Reuters.

Di sisi lain, pelaku pasar juga melihat peluang yang besar bahwa bank sentral AS The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 5,25 persen-5,50 persen pada pertemuan Juli.

Pernyataan tegas dari Ketua Fed Jerome Powell dan data ekonomi yang kuat awal pekan ini mendorong spekulasi bahwa the Fed akan mempertahankan kenaikan suku bunga, tetapi pasar saham merasa nyaman dengan tanda-tanda kekuatan ekonomi AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement