REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim-musim berat dijalani oleh pembalap MotoGP asal Repsol Honda, Marc Marquez. Sejak jadi juara dunia 2019, kiprahnya yang sudah enam kali menyabet titel tertinggi tiba-tiba merosot.
Marquez kehilangan sentuhannya selama empat tahun terakhir. Kini, musim 2023 sudah setengah jalan, rider asal Spanyol itu bahkan tercecer di peringkat ke-18 di klasemen pembalap dengan koleksi cuma 15 poin.
Marquez kemungkinan besar tak akan bisa bersaing lagi di papan atas. Serupa dengan musim 2020, 2021, dan 2022 yang dilaluinya dengan buruk.
Tak salah apa yang dikatakan oleh pembalap legendaris Valentino Rossi. The Doctor memang tak pernah melihat Marquez sebagai kompetitor meski saat aktif membalap, kerap diganggu oleh Marquez.
Bagi Rossi, selama melintas di arena sirkuit, tidak ada nama Marquez di dalam deretan pesaing. Padahal Rossi dan Marquez kerap terlibat persaingan sengit ketika berpacu di dalam arena lomba. Salah satunya saat insiden MotoGP 2015 Malaysia.
"Saya akan bilang Jorge Lorenzo, Casey Stoner dan Max Biaggi," kata Rossi dalam sesi wawancara di Youtube beberapa waktu lalu.
Tentu jawaban sosok asal Italia tentang ketiga rivalnya sangat mengejutkan pecinta MotoGP. Sebab, Marquez yang notabenenya kerap menyulitkan justru tidak masuk.
Bagi rider yang mengidolakan klub sepak bola Inter Milan, Max Biaggi adalah yang tersulit. Pasalnya, sejak awal pertemuan kedua rider sama-sama tidak saling menyukai.
Menurut pria berusia 44 tahun itu....