Sabtu 01 Jul 2023 12:41 WIB

Terulang Lagi, Pria Muslim Dikeroyok dan Digantung Gara-Gara Daging Sapi di India

Lebih dari 100 serangan terkait daging sapi terjadi, mayoritas korban Muslim.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
 Seekor sapi di tengah keramaian lalu lintas Kota Bengaluru, India. (Reuters/Abhishek N. Chinnappa)
Seekor sapi di tengah keramaian lalu lintas Kota Bengaluru, India. (Reuters/Abhishek N. Chinnappa)

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Seorang pria muslim di India, Afan Abdul Ansari dimakamkan pada hari yang sama saat ia dilahirkan 32 tahun yang lalu. Ia digantung hanya karena masalah daging sapi di daerah India Barat. 

Begini ceritanya. Pada Sabtu (24/6/2023) malam lalu, Mohammad Asgar (38 tahun) menerima telepon dari polisi di distrik Nashik negara bagian Maharashtra, sekitar 200 km dari kediamannya di Mumbai. Sekitar tiga jam kemudian, ketika Asgar sampai di tempat kejadian, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Baca Juga

“Wajah keponakan saya berubah menjadi hijau, ada memar di dahi, bahunya terkilir dan jari-jarinya patah. Aku membeku saat melihat mayatnya,” ujar Asgar dilansir dari Aljazirah, Sabtu (1/7/2023).  

Ansari telah digantung oleh penjaga sapi saat ketahuan mengangkut 450 kilogram daging dari seorang pedagang di Sangamner, sebuah kota yang berjarak 220 kilometer dari kota Mumbai.

Dalam perjalanan pulang, warga curiga yang diangkut Ansari itu daging sapi dan mencegat mobilnya di Nashik. Kemudian, para warga secara brutal menyerangnya bersama dengan Nasir Hussain (24 tahun) yang bersamanya di dalam mobil.

Keduanya adalah penduduk Qureshi Nagar di wilayah Kurla Mumbai. Akibat dikeroyok warga, Hussain pun mengalami cedera otak dan sekarang berada dalam kondisi kritis di rumah sakit. 

Paman almarhum, Asgar membutuhkan beberapa menit untuk menenangkan diri sebelum dia membawa pulang jenazah Ansari ke Mumbai pada malam hujan itu. Keluarga kemudian menguburkannya pada Ahad (25/6/2023) pagi hari.

“Seharusnya itu hari ulang tahunnya. Istrinya tidak bisa dihibur. Dia memiliki dua anak perempuan berusia enam dan empat tahun. Ia berasal dari keluarga miskin. Kami khawatir tentang masa depan mereka," jelas Asgar. 

Polisi telah menangkap 11 orang, semuanya dari desa Nashik karena pembunuhan, kerusuhan, membawa senjata dan pertemuan yang melanggar hukum. Salah satu tersangka berusia 42 tahun dan sisanya berusia antara 19 hingga 30 tahun.

Namun, polisi juga mendakwa kedua pria Muslim tersebut di bawah Undang-Undang Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan. Mereka mengatakan, daging yang ditemukan di mobil mereka telah dikirim untuk analisis forensik karena larangan penyembelihan sapi jantan, lembu dan sapi di negara bagian itu, yang dianggap suci oleh umat Hindu kasta atas.

 

 

Hanya penjualan dan konsumsi kerbau yang legal di Maharashtra...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement