Sabtu 01 Jul 2023 16:09 WIB

Diam-diam Direktur CIA Telpon Kepala Intelijen Rusia, Ini Isi Pembicaraannya

Percakapan telepon ini dilakukan setelah pemberontakan kelompok Wagner.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Direktur Badan Intelijen AS, CIA, William Burns menelepon Direktur Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin jelang akhir pekan ini. Komunikasi ini untuk mengatakan kepada Moskow, bahwa AS tidak terkait dan tidak ada hubungannya dengan upaya pemberontakan yang dilakukan oleh pasukan militer swasta bayaran Wagner, demikian laporan The Wall Street Journal pada Jumat (30/7/2023), mengutip beberapa sumber.

Menurut mereka, percakapan telepon antara Burns dan Naryshkin merupakan interaksi tingkat tertinggi antara AS dan Rusia sejak insiden pemberontakan tersebut. Percakapan yang diprakarsai oleh pihak Amerika itu bertujuan untuk menyampaikan pesan bahwa AS tidak terlibat dalam aksi yang dilakukan oleh pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin.

Baca Juga

Dan AS tidak berniat memperburuk ketegangan di Rusia, tulis surat kabar itu, dengan mencatat bahwa percakapan itu terjadi pekan ini. Menurut surat kabar tersebut, Burns mengatakan kepada Naryshkin bahwa AS tidak memiliki peran dalam pemberontakan tersebut dan insiden itu adalah urusan internal Rusia.

Pada malam hari tanggal 23 Juni, beberapa rekaman audio diunggah di saluran Telegram milik Yevgeny Prigozhin. Secara khusus, ia mengklaim bahwa unitnya telah diserang, dan menyalahkan militer Rusia. Kementerian Pertahanan Rusia mengecam tuduhan bos Wagner tentang serangan terhadap 'kamp belakang' PMC sebagai berita palsu.

Unit-unit PMC yang mendukung Prigozhin menuju ke Rostov-on-Don dan menuju Moskow. Dinas Keamanan Federal (FSB) membuka kasus kriminal atas seruan pemberontakan bersenjata. Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato yang disiarkan di televisi pada 24 Juni, menggambarkan tindakan kelompok Wagner sebagai pemberontakan bersenjata dan pengkhianatan.

Kemudian pada 24 Juni, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, berkoordinasi dengan Putin, mengadakan pembicaraan dengan Prigozhin, yang mengakibatkan PMC mundur, membalikkan unit-unitnya, dan mundur ke markas mereka.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pihak berwenang Rusia berjanji untuk tidak mengadili para pejuang PMC Wagner yang ikut serta dalam pemberontakan tersebut.

Janji itu disampaikan mengingat capaian mereka di garis depan, saat perang di wilayah Ukraina. Kemudian FSB mengatakan bahwa kasus kriminal mereka terkait pemberontakan bersenjata menuju kota Moskow, telah dibatalkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement