Sabtu 01 Jul 2023 16:46 WIB

70 Persen Jamaah Haji Indonesia Laksanakan Nafar Awal

Jamaah haji diimbau tak memaksakan diri mengerjakan ibadah sunnah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji berjalan melintasi terowongan Muaisim untuk melempar jamrah hari ketiga menuju Jamarat di Mina, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023). Jamaah haji yang melakukan nafar awal sudah harus meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam, namun jamaah yang akan mengambil nafar tsani harus menginap satu malam lagi di Mina sampai denga 13 Dzulhijah.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jamaah haji berjalan melintasi terowongan Muaisim untuk melempar jamrah hari ketiga menuju Jamarat di Mina, Arab Saudi, Jumat (30/6/2023). Jamaah haji yang melakukan nafar awal sudah harus meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam, namun jamaah yang akan mengambil nafar tsani harus menginap satu malam lagi di Mina sampai denga 13 Dzulhijah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pelaksanaan ibadah haji 2023 telah melewati puncak hajinya dan tengah menyelesaikan rangkaian akhir. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menyampaikan lebih dari 150 ribu atau sekitar 73 persen jamaah haji Indonesia memilih melaksanakan nafar awal.

Tiap jamaah yang memilih melaksanakan nafar awal ini dilaporkan telah berada di Makkah hari ini. Sementara, bagi jamaah yang mengambil nafar tsani baru akan diberangkatkan dari Mina menuju Makkah hari ini, bertepatan dengan 13 Zulhijah 1444H.

Baca Juga

"Ada sekitar 70 ribu jamaah nafar tsani dan masih berada di Mina, kita berangkatkan pagi ini. Sehingga, situasi di Mina saat ini lebih longgar untuk melempar jumrah," ujar Hilman Latief dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Sabtu (1/7/2023).

Hilman menjelaskan usai menyelesaikan prosesi mabit di mina dan lempar jumrah di jamarat, selanjutnya jamaah akan melaksanakan tawaf ifadlah.

Ia juga menyebut sebagian besar jamaah saat ini sudah berada di hotel untuk istirahat. Meski demikian, ada juga yang langsung melakukan tawaf ifadlah.

"Proses pendorongan memang cukup panjang, maka dari itu kami tetap imbau jamaah yang fisiknya belum kuat untuk ifadlah agar menunda terlebih dahulu untuk tawaf ifadlahnya," lanjut dia.

Hilman juga mengingatkan jamaah agar tidak memaksakan untuk melakukan ibadah sunnah usai rangkaian hajinya selesai.

"Tinggal satu langkah lagi untuk penyempurnaan rukun hajinya dengan tawaf ifadlah, setelah itu sudah bisa melaksanakan ibadah sunah. Namun, pesan kami agar jemaah tetap mengkondisikan fisiknya jangan sampai terkuras," kata Hilman.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement