Sabtu 01 Jul 2023 16:48 WIB

Alhamdulillah, Rangkaian Puncak Haji di Armuzna Telah Selesai

Rangkaian puncak haji berakhir pada 13 Dzulhijjah.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Natalia Endah Hapsari
Jamaah haji Indonesia telah melalui rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) berakhir pada 13 Dzulhijjah atau Sabtu (1/7/2023).
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Jamaah haji Indonesia telah melalui rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) berakhir pada 13 Dzulhijjah atau Sabtu (1/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH---Jamaah haji Indonesia telah melalui rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) berakhir pada 13 Dzulhijjah atau Sabtu 1 Juli 2023. Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Mina Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Zaenal Muttaqien menyebut secara umum seluruh tahapan Armina berjalan baik.

"Secara keseluruhan alhamdulillah berjalan dengan baik mulai proses pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, kemudian mabit selama 3 hari di Mina, secara keseluruhan berjalan dengan baik kalaupun ada hal-hal yang perlu menjadi catatan dan koreksi sebagai evaluasi bagi kita agar ibadah haji lebih baik lagi tahun-tahun berikutnya," kata Zaenal.

Baca Juga

Zaenal mengatakan hal pertama sebagai bahan evakuasi adalah  kapasitas tenda. Adanya penambahan kuota jamaah haji Indonesia mempunyai konsekuensi  dengan kapasitas tenda di Mina. "Kita mungkin sudah mempersiapkannya tenda, tetapi kemudian ada kuota tambahan, ini kita perlu perhatikan secara bersama-sama" kata dia.

Terkait konsumsi kata Zaenal, harus terus berkomunikasi dengan Masyariq atau pengelola Armina agar mempersiapkan lebih awal. "Termasuk juga fasilitas MCK (mandi cuci kakus), terkait dengan air di awal-awal masih ada kendala kemudian kita terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Masyariq alhamdulillah secara berangsur-angsur sudah semakin membaik hingga pada tanggal 12 Dzulhijah," kata dia.

Zaenal mengatakan persoalan transportasi di Armina sudah diperhitungkan dengan matang oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Jika terlalu banyak transportasi akan membuat jalan macet sehingga perlu dipertimbangkan. "Artinya transportasi kurang bisa jadi menghambat, tetapi transportasi yang berlebihan menyebabkan macet , ini harus kita pertimbangkan juga dengan matang," kata dia.

Dia menjelaskan jamaah haji Indonesia yang sudah meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah atau dikenal nafar awal sekitar 142.00 dari total 212.000 jamaah haji reguler yang melaksanakan wukuf di Arafah. "Dari keseluruhan, maka hanya sekitar 30% lagi yang akan meninggalkan Mina untuk masuk ke Makkah, mereka mengambil nafar tsani pada 13 Dzulhijjah," kata Zaenal.

Dia mengatakan sebagian jamaah bahkan sudah ada yang melaksanakan tawaf Ifadah di Masjidil Haram dan tahalul qubra. "Sebagian jamaah sudah tawaf ifadah dan kemudian tahalul qubro, jadi sudah selesai seluruh rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan oleh jamaah haji Indonesia, " kata Zaenal.

Dia mengatakan seluruh petugas Satgas Mina memastikan seluruh tenda-tenda atau maktab kosong tidak ada satu pun jamaah yang tertinggal di Mina. Hal yang sama dilakukan pada 12 Dzulhijjah saat nafar tsani.

"Kita akan melakukan sweeping dan pemeriksaan secara ketat baik di tenda, kamar mandi atau di tempat-tempat yang mungkin bisa jadi ada jemaah Indonesia yang harusnya meninggalkan Mina, tetapi masih berada di Mina," kata dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement