REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Uni Eropa mengatakan aksi pembakaran Alquran merupakan tindakan penghinaan dan provokasi yang jelas. Hal itu disampaikan beberapa hari setelah seorang warga Irak bernama Salwan Momika merobek dan membakar Alquran di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm, Swedia.
"Uni Eropa bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Alquran oleh seseorang di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pendapat Uni Eropa," kata juru bicara Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, Nabila Massrali, dalam sebuah pernyataan, Sabtu (1/7/2023), dikutip Anadolu Agency.
“Bahkan lebih menyedihkan bahwa tindakan seperti itu dilakukan pada perayaan penting Muslim Idul Adha," kata Massrali.
Dia kembali menegaskan posisi Uni Eropa yang sama sekali tak mendukung aksi-aksi intoleransi semacam itu. "Manifestasi rasialisme, xenofobia, dan intoleransi terkait tidak memiliki tempat di Eropa," ujar Massrali.