REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, mulai resmi dikerjakan. Hal ini ditandai dengan dilaksanakannya Groundbreaking Pekerjaan Terintegrasi Pembangunan IPA Bango 200 litre per second (lps).
Wali Kota Malang, Sutiaji, menyatakan pembangunan IPA Bango 200 lps merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tugu Tirta dan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I. Pembangunan IPA Bango ditargetkan dapat menjadi solusi atas kebutuhan air baku di Kota Malang. "Agustus nanti insya Allah sudah ada 100 lps," katanya.
Setelah pembangunan IPA selesai, Sutiaji berharap masyarakat dapat langsung memanfaatkannya. Dengan demikian, kegelisahan akibat aliran air yang mati terdapat solusinya.
Pihaknya mengutamakan terwujudnya kemandirian air baku dan mendukung Gerakan 100-0-100. Dengan kata lain, 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Sutiaji berencana seluruhnya akan ada 500 lps yang siap dibangun dengan bekerja sama dengan PJT 1. Menurut dia, Kota Malang memiliki potensi untuk memiliki sumber air baku. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan air permukaan.
Apalagi, Kota Malang dialiri lima sungai yang cukup besar. Pemkot Malang juga mendorong Perumda Tugu Tirta agar mengoptimalkan manajemen.
"Kita berpikirnya ini adalah perusahaan umum, tapi yang dibuat usaha adalah air sebagai kebutuhan dasar. Jadi kita tidak memperdagangkan air tapi usaha kita adalah untuk men-support kebutuhan air masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jasa Tirta 1, Fahmi Hidayat mengatakan, pihaknya sebagai perpanjangan tangan pemerintah berupaya untuk bisa berpartisipasi aktif mendukung Pemkot Malang untuk mewujudkan kemandirian air baku.
Menurut dia, air merupakan hal vital dan dibutuhkan untuk semua aktivitas kehidupan. "Negara memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan setiap warga negara atas kebutuhan air,” kata Fahmi.