Ahad 02 Jul 2023 13:28 WIB

Hari Ini Tasyrik Terakhir, 5 Dzikir Ini Bisa Bantu Mendulang Pahala

Hari Tasyrik merupakan rangkaian hari yang utama dalam Dzulhijjah

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Berdoa (Ilustrasi). Hari Tasyrik merupakan rangkaian hari yang utama dalam Dzulhijjah
Foto: Republika/Wihdan
Berdoa (Ilustrasi). Hari Tasyrik merupakan rangkaian hari yang utama dalam Dzulhijjah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hari Tasyrik (tasyriq dalam ejaan Arab) adalah 11, 12 13 Dzulhijjah yang menurut keputusan Pemerintah Indonesia bertepatan pada 30 Juni, 1 dan 2 Juli 2023. Pada hari-hari ini kaum Muslimin akan lebih banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dikutip dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik oleh Muhammad Abduh Tuasikal, sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 203: 

Baca Juga

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ ۚ “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.” Ini menunjukkan adanya perintah berdzikir pada hari-hari tasyrik.

Lalu apa saja dzikir yang dimaksudkan ketika itu? Beberapa dzikir yang diperintahkan Allah SWT pada hari-hari tasyrik ada beberapa macam:

Pertama, berdzikir kepada Allah SWT dengan bertakbir setelah selesai menunaikan sholat wajib. Ini disyariatkan hingga akhir hari tasyrik sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Hal ini juga diriwayatkan dari ‘Umar, ‘Ali, dan Ibnu Abbas.

Kedua, membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir ketika menyembelih qurban. Dan waktu menyembelih qurban adalah sampai akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah) sebagaimana pendapat mayoritas ulama. 

Pendapat ini juga menjadi pendapat Imam Syafi’i dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad. Namun mayoritas sahabat berpendapat bahwa waktu menyembelih qurban hanya tiga hari yaitu hari Idul Adha dan dua hari tasyrik setelahnya (11 dan 12 Dzulhijjah). 

Pendapat kedua ini adalah pendapat yang masyhur dari Imam Ahmad, juga termasuk pendapat Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan kebanyakan ulama.

Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini

Ketiga, berdzikir memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika makan dan minum. Yang disyariatkan ketika memulai makan dan minum adalah membaca basmalah dan mengakhirinya dengan hamdalah.

Keempat, berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari tasyrik. Dan amalan ini khusus untuk orang yang berhaji.

Kelima, berdzikir kepada Allah secara mutlak karena kita dianjurkan memperbanyak dzikir di hari-hari tasyrik. Sebagaiman ‘Umar ketika itu pernah berdzikir di Mina di kemahnya, lalu manusia mendengar. Mereka pun bertakbir dan Mina akhirnya penuh dengan takbir. (Lihat Latha’if Al-Ma’arif, hlm 504-505).

Pada kesempatan lain hari Tasyrik juga disebut juga dengan hari untuk makan dan minum. Rasulullah bersabda:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّإِنَّ يَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum.” (HR An-Nasa’i, no. 2954). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement